Berita Jepang | Japanesestation.com

Sebuah impian sederhana tapi bermakna bagi para mangaka di Jepang adalah jika karyanya dapat di akui oleh majalah mingguan paling popular Weekly Shonen Jump, sebuah pencapaian yang tidak mudah untuk diraih oleh seorang mangaka.

Jadi, bisa dimengerti Ketika Tsukito Akai (akaitsuki2010 di twitter) sangat bersemangat Ketika “Kaikoku no Kei (Beast Hell Punishment), sebuah manga one-shoot yang dia buat dan dikirimkan untuk sebuah contest bertajuk “Jump’s New World Manga Award” bulan November lalu ternyata memenangkan sebuah penghargaan.

Memang bukan pemenang utama, namun ia hanya tinggal satu langkah lagi menuju babak final, sebuah pencapaian terhormat bagi para mangaka yang karyanya mencapai babak evaluasi akhir. Sampai sini memang terlihat bukan seperti berita yang mengejutkan, namun bagaimana jika kontestan tersebut masih berusia 12 tahun? Ya, Tsukito Akai adalah mangaka muda berbakat yang dimaksud dan masih duduk di bangku sekolah dasar.

“Saya senang karya seni saya muncul di Jump untuk pertama kalinya!” Kicau Akai dalam twitternya dengan seleksi kiriman setebal 44 halamannya, di mana ia juga mengantongi hadiah 10.000 yen. “Saya akan terus bekerja keras dan berharap bahwa submission saya berikutnya akan mencapai babak final!”

“Karya seni yang luar biasa untuk seseorang seusia ini,” sebuah komentar dari juri, dan contoh lain dari karya Akai, seperti yang di bawah ini, menunjukkan bahwa dia memiliki keterampilan yang jauh melebihi anak berusia 12 tahun pada umumnya.

Namun, ada spekulasi bahwa Akai mungkin bukan satu-satunya mangaka luar biasa di keluarganya, Tsukito Akai jelas merupakan sebuah nama pena sementara nama aslinya tidak diketahui, ada teori yang meyakinkan bahwa nama ayahnya adalah Usamaru Furuya, seorang mangaka professional.

Karya seni Akai memiliki kemiripan yang mencolok dengan karya seni Furuya yang dibagikan melalui akun twitter-nya pada bulan Agustus lalu yang ia jelaskan sebagai karya yang dibuat oleh putranya yang berusia 12 tahun. Meski begitu, dengan umur yang begitu muda dan bakat yang luar biasa, perjalanan Akai masih sangat panjang dan masih membutuhkan banyak kritikan konstruktif agar bisa menjadi bekalnya menuju profesionalnya kelak.