Jika kalian pernah berada di Jepang selama musim kampanye politik, terutama untuk pemilihan regional, kalian mungkin akan melihat poster kampanye standar yang dibuat oleh para kandidat di sekitar area mereka masing-masing. Tata letak setiap poster hampir selalu identik, gambar besar wajah tersenyum kandidat, nama partai mereka, dan slogan kampanye mereka. Namun pernahkah kalian melihat kampanye dengan bra Masker Abe dikenakan calon kandidat?
Kana Shindou, yang saat ini berkampanye untuk mendapatkan kursi di majelis Kita Ward Tokyo sebagai bagian dari Partai Baru Horiemon, memiliki poster yang jelas menonjol dari mayoritas poster khas politikus Jepang yang kita tahu. Dengan fitur dirinya memakai masker kain yang disediakan pemerintah Jepang untuk setiap keluarga dalam rangka penangulangan virus corona (biasanya disebut sebagai "Abe Mask", yang merujuk kepada Perdana Menteri Shinzo Abe) sebagai bra.
Bersamaan dengan slogan "Dobrak pembatasan virus corona!” Poster tersebut menunjukkan Shindou berpose dengan Masker Abe yang dirinya rombak sendiri menjadi penutup payudara dan dengan tertawa menyebutnya "Bra Masker Abe."
Dalam sebuah wawancara singkat di bawah ini, Shindou menjelaskan alasan dirinya mambuat poster tersebut ialah sebagai kritik tanggapan pemerintahan Abe terhadap pandemi virus corona. Dirinya mengatakan "Poster itu memang sengaja dibuat mencolok, tetapi bukan hanya untuk dilihat dan diketahui semata. Di balik itu tersimpan makna, ‘sebagai penanggulangan terhadap virus corona, terus terang saja, apakah boleh menggunakan banyak uang negara hanya untuk memberikan dua masker ini?’ Ini adalah bentuk kritik pedas terhadap kebijakan penangulangan virus corona, itu intinya."
Poster itu jelas efektif dalam menarik perhatian. Beberapa netizen mengkritik bahwa poster itu merendahkan kaum wanita, tetapi Shindou menyanggah klaim tersebut. Dia mengatakan ini sebagai jawaban atas tuduhan poster tersebut meremehkan derajat wanita, "Maaf, apakah kalian mengatakan seorang wanita melakukan apa yang dia inginkan dengan maksud merendahkan kaum wanita itu sendiri?", katanya dalam menanggapi kritik.
Bagaimana pendapat kalian? Setelah kehebohan penggunaan bra sebagai masker alias masker bra, sekarang justru masker yang dipakai sebagai bra. Hmm, ada-ada aja deh!