Berita Jepang | Japanesestation.com

Pandemi yang terjadi saat ini tidak dapat dipungkiri membawa masyarakat kepada perubahan gaya hidup, yang sejujurnya pada sebagian orang masih dianggap menjadi suatu hal yang berlebihan. Padahal, hal ini sebenarnya sangat membantu dalam mencegah penularan Covid-19.

Sebagai contoh ketika memegang suatu benda atau tombol, khususnya yang berada di ruang publik. Kita dihimbau untuk lebih berhati-hati karena adanya resiko penularan yang tanpa kita sadari bersumber dari benda-benda tersebut.

Untuk itu, kemudian muncul anjuran-anjuran seperti menggunakan hand sanitizer, selalu mencuci tangan setelah memegang benda di ruang publik, atau membuka pintu dengan siku, dan lain-lain.

Namun, sebagian orang tidak begitu mengindahkan anjuran ini dan menganggap orang yang menerapkan anjuran ini sebagai orang yang berlebihan atau “lebay”. Dan secara tidak langsung menempatkan mereka yang mengindahkan anjuran tersebut pada posisi yang canggung.

Menanggapi hal ini, para pengembang di Jepang kemudian mengusulkan pengembangan dan pengimplementasian secara massal “floating in the air interface” atau panel non-kontak yang setidaknya dapat membantu memberikan solusi terhadap masalah di masyarakat terhadap tombol di tempat umum.

Ide pengembangan ini merupakan gagasan dari Murakami Kaimeido, yang merupakan produsen suku cadang otomotif spesialisasi dalam mirror technology, dan parity inovation atau “floating image technologies” dari perusahaan ventura di Prefektur Kyoto.

Panel Non-Kontak “Floating Image”
Rencana penggunaan Panel Non-Kontak “Floating Image” (grapee.jp)

Keduanya telah mengembangkan “Floating Pictogram Technology” yang merupakan sebuah inovasi panel non-kontak antarmuka yang nantinya dapat digunakan untuk penggunaan umum, seperti di lift, ATM, dan toilet (banyak toilet di Jepang yang menggunakan panel sentuh untuk pembilasan, tekanan air, dan lain-lain).

Dan seperti namanya, teknologi ini akan menerapkan sistem gambar di udara yang dilengkapi sensor sehingga pengguna dapat dengan mudah mengarahkan jari mereka di atas gambar, menekan tombol, dan yang terpenting menghindarkan dari kontak fisik.

Murakami Kaimeido sendiri mulai menyediakan sampel untuk penggunaan praktis dan menargetkan produksi massal pada tahun 2022. Tentunya, diiringi dengan melakukan perbaikan secara berkala.