Pada Senin (19/4) lalu, 2 grup sosial yang membantu anak-anak yang membutuhkan di Osaka, Kansai, menerima total 1 metrik ton beras dari sebuah kelompok petani di Prefektur Fukushima di Tohoku yang berjarak ratusan kilometer jauhnya.
Seiring dengan makin menyebarnya virus corona, makin terpuruk pula ekonomi mereka yang kurang mampu, membuat "children's cafeteria," yang menyediakan makanan gratis bagi anak-anak kurang mampu di Osaka pun meningkat. Namun, mengapa petani yang berada di Fukushima dan jauh dari Osaka memutuskan untuk membantu mereka?
Nah, mari kita cari tahu!
Salah satu penerima beras itu adalah "Nishinari children's cafeteria," yang berada di lantai pertama kompleks perumahan Nishinari Ward, Osaka, dekat Stasiun JR Imamiya.
"Beras selalu kurang, jadi ini benar-benar membantu,” ujar Yasuko Kawabe (55), direktur representatif dari Nishinari Child Care Center yang telah mengoperasikan sebuah kafetaria anak sejak 2012 silam sambil melihat 150 karung beras dengan ukuran 5-kilogram per karung yang baru saja diturunkan dari truk.
Truk tersebut tak berhenti sampai di situ, ia kembali berhenti di sebuah jaringan yang mengatasi kemiskinan anak-anak di Kita Osaka dan mengirimkan 250 kilogram beras.
Proporsi penerima bantuan di kota Osaka telah mencapai sekitar 5%, tetapi Distrik Nishinari, yang mencakup distrik Airin yang terkenal dengan banyak pekerja harian, menonjol di angka 23%. Ada juga banyak keluarga dengan ibu tunggal yang menerima bantuan. Grup nirlaba juga menyajikan makan malam gratis kepada 30 hingga 40 anak dua kali seminggu, menggunakan makanan yang disumbangkan oleh perusahaan dan individu.
Ketika sekolah ditutup karena keadaan darurat COVID-19 pertama pada April hingga Mei 2020, kelompok itu juga memberikan makan siang enam kali seminggu selama lima bulan kepada anak-anak yang tidak punya tempat lain untuk pergi pada siang hari. Mereka juga mengirimkan bahan makanan kepada keluarga yang kurang mampu secara ekonomi.
Federasi petani Fukushima yang bermarkas di kota Fukushima pun tergerak untuk memberikan dukungan. Federasi tersebut mewakili sekitar 2.000 petani di Tohoku yang terlibat dalam pengiriman produk agrikultur.
Menurut Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, lebih dari 60% beras yang diproduksi di Prefektur Fukushima digunakan untuk tujuan komersial, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya di bawah 40%. Menurut federasi, karena kerusakan reputasi yang disebabkan oleh kehancuran di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO) Holdings Inc., sulit untuk menjual beras kepada masyarakat umum meskipun faktanya keamanannya telah dikonfirmasi. Oleh karena itu, ada kecenderungan untuk menggunakannya demi tujuan komersial.
Virus corona sendiri telah membuat sektor beras Fukushima yang sudah kesulitan menjadi makin terpuruk karena permintaan dari restoran turun akibat ditangguhkannya operasi. Permintaan beras nasional sebagai bahan pokok pun turun 210.000 ton hingga Juni 2020, dari 7,35 juta ton pada tahun sebelumnya.
Karena menjual surplus beras dengan potongan harga dapat mengakibatkan jatuhnya harga, federasi pun memutuskan untuk mengirimkan beras ke fasilitas mana pun yang membutuhkannya. Pada bulan April, mereka mendengar tentang situasi di kafetaria anak di Lingkungan Nishinari dari Nobuyo Fujinaga (81), wakil ketua jaringan kemiskinan anak Osaka, yang mereka kenal dari penjualan beras di Osaka sekitar 30 tahun lalu, dan segera menawarkan bantuan.
Jaringan ini menanggung semua biaya transportasi ke Osaka.
"Saat ada beras di tempat penyimpanan, atmosfer pun menjadi lebih tenang. Saya ingin orang-orang tahu bahwa ada banyak keluarga yang tak mampu untuk membeli cukup beras,” ujar Fujinaga.
Menurut Takehiro Sasaki, sekretaris jenderal dari federasi petani, Jepang memang memiliki beras surplus yang tak sampai ke tangan mereka yang membutuhkan, membuatnya menjadi masalah.
“Usaha kami memang kecil, namun kami ingin tetap melakukan apa yang kami bisa untuk mengirimkan beras-beras itu agar dukungan makin meluas,” kata dia.
Kawabe pun menambahkan, “Kami ingin terus memberdi dukungan bukan hanya pada keluarga dengan anak, tapi juga mahasiswa yang hidupnya menjadi sulit akibat dampak COVID-19.”
Jika teman-teman ingin tahu lebih lanjut, hubungi Nishinari Child Care Center di 06-7709-5432 (gunakan bahasa Jepang ya!) atau kunjungi situs organisasi di link berikut.