Dulu, masyarakat Jepang umumnya ibu tinggal di rumah mengurus anak-anak ketika suami bekerja. Setelah pensiun, pasangan yang sudah tua harus merawat diri sendiri, ikut dengan putra bungsunya sehingga istri yang menjaganya bersama anak-anaknya.
Namun, kini keluarga semakin kecil dan lebih banyak ibu yang bekerja. Alhasil, tempat penitipan anak dan pusat berkumpulnya orang tua meningkat. Namun, ada tempat yang memungkinkan orang tua dan anak-anak berbaur di Yoro Shisetsu seperti dilansir Rocketnews24, Senin (2/2/2015). Ini merupakan lembaga tempat yang tua dan sangat muda berbagi pengalaman. Di situ orang tua dan anak-anak memungkinkan berbagi pengalaman sehingga keduanya bisa melihat indahnya kehidupan tanpa melihat usia minimum atau lansia. Yoro shisetsu secara harfiah diterjemahkan menjadi "fasilitas untuk anak-anak dan orang tua." Interaksi di tempat tersebut tentunya berjalan dua arah, tak hanya senior yang datang mengunjungi anak-anak. Baru-baru ini, Kotoen, sebuah Yoro Shisetsu di Tokyo Edogawa Ward menyoroti sejumlah manfaat bagi anak-anak, manula, dan fasilitas pengasuhan. Kotoen tak memulai sebagai fasilitas perawatan bersama. Dulunya hanya TK, tapi setelah renovasi dibuatlah beberapa pusat senior. Hasilnya, penuh dengan senyuman multigenerasi. Interaksi harus dua arah, tentu saja, sehingga tidak hanya para senior yang datang untuk mengunjungi anak-anak. Di lain kesempatan anak-anaklah yang menghabiskan waktunya dengan penduduk lansia Kotoen. Terutama bagi anak-anak yang tinggal jauh dari rumah kakek-nenek mereka, situasi semakin umum karena semakin banyak orang Jepang meninggalkan daerah pedesaan di negara itu mencari kesempatan pendidikan dan ekonomi yang lebih baik. Pencampuran Kotoen dengan anak-anak dan orang tua memungkinkan mereka untuk belajar mengetahui asal sebagian masyarakat yang mungkin tidak pernah terpikirkan bisa kontak langsung dengannya.