Sama seperti universitas di negara lain, universitas di Jepang juga memiliki perkumpulan mahasiswa atau ekstrakulikuler yang disebut dengan “Klub” dan “Circle”. Mahasiswa bergabung ke Klub atau Circle untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dan juga mendapatkan teman. Klub dan Circle diperlukan mahasiswa agar dapat menyeimbangkan bidang akademik dan non-akademik. Dengan bergabung ke Klub atau Circle, mahasiswa baru dapat menjalin hubungan baik ke sesama anggota melalui beragam aktivitas seperti musik, olahraga, akting, menulis, menari atau bahkan sekedar makan-minum bersama teman-teman
Meskipun Klub and Circle memiliki kesamaan, ada hal yang membuat keduanya berbeda.
Pertama-tama, ini adalah salah satu kesamaan yang dimiliki oleh Klub ataupun Circle yaitu "Shinkan".
Di universitas-universitas Jepang, setiap tahunnya di bulan April selalu diadakan acara penyambutan mahasiswa baru yang disebut dengan 新入生歓迎会 (Shinnyuusei Kangeikai) atau biasa disingkat menjadi 新歓 (Shinkan). Saat berlangsungnya 新歓 (Shinkan), anggota Klub atau Circle akan mengajak mahasiswa baru untuk bergabung ke Klub atau Circle mereka. Para anggota Klub atau Circle akan menyiapkan meja dan kursi untuk pendaftaran, sementara anggota lain membawa brosur bertuliskan informasi tentang Klub atau Circle, lalu berusaha menarik perhatian mahasiswa baru sebanyak mungkin. Ini dilakukan agar ada banyak mahasiswa baru tertarik dan mau bergabung ke suatu Klub atau Circle.
Selanjutnya adalah penjelasan tentang apa itu Klub dan Circle, serta perbedaannya.
Klub
Klub dalam bahasa Jepang disebut dengan クラブ (kurabu). Klub di universitas Jepang cenderung lebih serius dibandingkan dengan Circle. Biasanya, Klub berkaitan dengan olahraga dan memiliki tujuan untuk berprestasi dan menaikkan pamor universitas. Anggota suatu Klub adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan dan sudah berpengalaman di bidangnya, sehingga mampu bersaing dengan mahasiswa dari universitas lain. Karena ini, jarang ditemukan ada mahasiswa yang masih amatir atau benar-benar pemula bergabung ke suatu Klub.
Klub yang ada di universitas Jepang memiliki banyak peraturan yang ketat. Performa fisik, disiplin waktu, dan kesadaran sosial sangat diperlukan dan dijunjung tinggi dalam suatu Klub. Biasanya suatu Klub akan mengadakan latihan beberapa kali dalam satu minggu dan para anggota Klub sangat diharapkan untuk hadir. Yang paling penting adalah sesama anggota harus menghargai satu sama lain terutama kepada senior. Jika seorang junior berbicara dengan senior, harus menggunakan ragam bahasa Jepang yang sopan yaitu Keigo. Tanggungjawab dan wewenang anggota akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia mereka.
Circle
Dalam bahasa Jepang, Circle disebut dengan サークル (Saakuru). Circle merupakan perkumpulan mahasiswa untuk menjalin hubungan interpersonal dimana anggotanya memiliki ketertarikan atau minat yang sama. Berbeda dengan Klub, aktivitas di Circle lebih ringan dan peraturannya tidak terlalu ketat. Anggota Circle boleh datang kapanpun sesuai keinginan masing-masing karena tidak diharuskan untuk selalu datang saat ada acara atau latihan. Kebanyakan Circle yang ada di universitas Jepang seperti itu.
Ada beragam kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam suatu Circle, mulai dari musik, olahraga, fashion, theater dan lain-lain. Circle juga sering mengadakan sebuah acara yang menampilkan hasil karya mereka berupa pameran, konser ataupun pertunjukan. Selain itu, Circle juga memiliki agenda liburan atau kemah bersama yang biasanya diadakan di daerah terpencil yang dekat dengan alam. Kemah bersama diadakan agar para anggota bisa semakin mengenal satu sama lain dan bisa latihan bersama-sama. Karena ini, Circle sering dianggap sebagai sekedar hiburan selama menjadi seorang mahasiswa atau menjalani kehidupan di kampus.
Itulah penjelasan tentang Klub dan Circle yang ada di universitas Jepang, beserta perbedaannya. Jika kalian menjadi mahasiswa sebuah universitas yang ada di Jepang, kalian lebih tertarik untuk bergabung ke Klub atau Circle?