Banyak yang mengatakan bahwa Jepang adalah negara yang mahal. Memang penghasilan rata-rata di negeri bunga sakura tersebut lebih tinggi dari Indonesia, namun, pengeluaran di Jepang pun cukup mahal. Mulai dari sepetak kamar yang sewa bulanannya bisa mencapai puluhan ribu yen, hingga harga makanan yang kadang-kadang mencekik leher.
Para pelajar asing banyak yang menggantungkan hidupnya dari gaji baito atau kerja sambilan selama masa belajarnya di sana. Namun demikian, gaji baito pun kadang sangat pas-pasan, sehingga mereka harus menyiasati keuangan mepet tersebut. Berikut ini adalah beberapa cara menyiasati keuangan mepet ala pelajar asing di Jepang.
-
Perbanyak masak sendiri
Makan di restoran di Jepang bisa dibilang cukup menguras dompet. Di restoran seperti family restaurant saja, seporsi gyudon bisa dihargai 500 yen, sedangkan ramen berada di kisaran 800-1000 yen. Sedangkan, di restoran yang lebih mewah, seringkali harga makanannya di atas 1000 yen per porsi. Dengan mengurangi makan di luar dan memasak sendiri sebagai gantinya, kalian akan dapat menghemat banyak, karena uang yang keluar untuk sekali masak bisa jauh di bawah harga makanan jadi, dan sekali masak, bisa untuk 2-3 kali makan.
-
Belanja bahan makanan di banyak toko
Ini bukan sembarang banyak toko, ya. Supermarket-supermarket di Jepang biasanya memiliki time sale, yaitu diskon untuk barang tertentu yang diadakan pada waktu terbatas, biasanya sekitar setengah jam di tiap harinya. Barang yang didiskon dengan cara ini tiap hari berbeda-beda, sehingga kalian akan dapat menghemat banyak jika kalian selalu memeriksa jadwal time sale di berbagai toko, sehingga kalian selalu akan mendapatkan harga termurah untuk tiap barang kebutuhan kalian.
-
Belanja di malam hari
Masih mengenai makanan, berbelanja di supermarket pada malam hari juga adalah pilihan bagus. Pada malam hari, bahan makanan seperti ikan segar yang tidak habis terjual biasanya akan mendapat diskon. Semakin mendekati jam tutup supermarket, maka diskonnya juga akan semakin besar. Hal ini juga berlaku pada lauk siap makan. Stok lauk siap makan yang tidak habis pada hari itu, biasanya juga akan didiskon jika sudah mendekati jam tutup supermarket.
-
Rajin mengunjungi toko barang bekas dan flea market
Tinggal di luar negeri, pengeluaran uang tentu saja tidak hanya soal makanan saja. Seringkali, kalian akan memerlukan barang-barang lain seperti pakaian, perabotan, perlengkapan komputer, dan sebagainya. Barang-barang tersebut jika beli baru di toko, harganya biasanya cukup mahal untuk kantong pelajar yang hanya mengandalkan gaji baito. Untuk mengakalinya, kalian bisa membeli barang-barang tersebut di toko barang bekas dan flea market. Toko barang bekas dan flea market di Jepang biasanya cukup mudah untuk ditemui, dan walaupun namanya barang bekas pakai, biasanya barang-barang yang dijual di sini masih dalam kondisi bagus, kadang malah bisa ditemukan barang bermerk yang harga aslinya mahal sekali, atau juga barang yang masih lengkap dengan label tokonya.
-
Manfaatkan toko 100 yen
Toko 100 yen adalah penolong di saat kalian memerlukan barang-barang kecil seperti alat tulis, alat makan, beberapa jenis saus dan bumbu masak, dan lain sebagainya, namun kondisi keuangan kalian sedang pas-pasan. Banyak barang yang jika dibeli di luaran bisa berharga 3-4 kali lipat harga yang dikenakan di toko 100 yen. Namun, satu hal yang perlu diingat saat belanja di toko 100 yen adalah, jangan kalap berbelanja barang-barang yang sebenarnya kurang kalian butuhkan, karena walaupun hanya 100 yen per barang, jika barang yang kalian beli banyak, bisa jadi malah akan jadi pemborosan yang tidak perlu.
-
Banyak-banyaklah berteman
Saat berada di Jepang, banyak-banyaklah berteman, karena, dari teman, bisa jadi kalian akan mendapatkan banyak informasi mengenai barang-barang murah, di mana dan kapan ada flea market, dan sebagainya. Kadang kalian juga dapat membeli perabotan bekas dari teman sesama pelajar asing yang akan pulang ke negara asalnya. Kadang ada juga orang Indonesia yang tinggal di Jepang, yang suka mengadakan acara silaturahmi, lengkap dengan makan-makan gratisnya. Orang Jepang pun kadang ada yang suka mengundang ke acara makan-makan gratis. Pokoknya, tidak ada ruginya banyak berteman saat berada di negeri orang. Namun penting untuk diingat, jangan berteman dengan niat untuk memanfaatkan ya, melainkan untuk saling membantu di saat senang dan susah.
Demikian adalah beberapa cara menyiasati keuangan mepet ala pelajar asing yang tinggal di Jepang. Cara-cara ini penulis dapatkan dari pengalaman teman-teman penulis saat mereka tinggal di Jepang sebagai pelajar dengan kocek pas-pasan. Semoga bermanfaat bagi kalian, ya!
(Featured image: fxpartners.jp)