Sebuah kereta yang berjalan di Sotetsu line tersambar petir di Asahi Ward, Yokohama pada pukul 5.30 pagi ini, setelah 2 jam sebelumnya angin topan Lan atau angin topan no. 21 menghantam psisir pasifik Jepang tengah. Kereta tersebut terhenti dan tidak dapat berjalan lagi setelahnya.
Di video di atas, yang di-upload oleh pengguna twitter @sotetsu_akb, terdengar pengumuman did alam kereta yang memberitahu penumpang bahwa kereta berhenti darurat, dan meminta penumpang untuk menunggu di dalam kereta. Meski demikian, tampak bahwa salah satu gerbong di kereta tersebut mulai dipenuhi asap.
Video tersebut juga menunjukkan bahwa salah satu pengendara kereta akhirnya datang untuk memeriksa keadaan dari gerbong sebelah. Setelah memastikan bahwa tidak ada yang terluka, ia memberitahu kepada semua orang untuk membuka seluruh jendela sebelum menjauhi asap dan pindah ke gerbong sebelah.
Beberapa menit setelah mem-post video tersebut, @sotetsu_akb lembali men-tweet, menginformasikan bahwa ada kebakaran di dalam kereta tersebut. Fotonya yang selanjutnya memperlihatkan bahwa lampu di dalam kereta dimatikan, dan pintu gerbong dibuka sebagai tindakan antisipasi, meski hujan masih deras di luar kereta.
Sekitar 15 menit setelah kereta tersebut berhenti, para penumpangnya diinstruksikan untuk mengevakuasi diri melalui salah satu ujung kereta, lalu berjalan di bawah guyuran hujan besar ke tempat yang aman.
Seorang pelajar dengan username twitter @koyabudehanai sempat merekam momen saat ia mengevakuasi diri dari kereta, meski saat itu ia terpaksa melakukannya sambil berlari karena tidak membawa payung.
Menurut @sotetsu_akb, pada titik ini api sudah dipadamkan oleh guyuran air hujan.
Angin topan Lan, atau dikenal sebagai angin topan no. 21 di Jepang sudah melemah menjadi topan kategori 2 pada saat mencapai Jepang. Meski demikian, ia masih membawa angin besar dan hujan ke seluruh negara tersebut, dengan lebih dari 70 orang terpaksa dievakuasi di berbagai wilayah. Angin topan besar yang melanda Jepang pada 22 Oktober 2017 ini juga memakan korban jiwa di Jepang.
(image: SoraNews24)