Jika pernah melihat nama “steak Wagyu” di daftar menu suatu restoran, mungkin pembaca JS pernah melihat harganya kan? Mahal banget! Tapi, setelah mencoba memesannya, memang sih rasa dagingnya berbeda dengan daging sapi lain. Nah, kira-kira apa ya yang membuat daging Wagyu Jepang harganya sangat mahal dan rasanya berbeda dengan daging sapi lain? Yuk, kita telusuri!
Apa itu Wagyu?
Wagyu sebenarnya merupakan nama umum untuk daging sapi di Jepang, dibuktikan dengan namanya yang terdiri dari Wa (Jepang) dan Gyu (daging sapi dalam bahasa Jepang). Biasanya, ada 4 jenis sapi yang digunakan dalam produksi Wagyu di Jepang, yaitu Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Shorthorn dan Japanese Polled.
Wagyu modern biasanya merupakan persilangan antara sapi asal Jepang dengan sapi impor seperti sapi Brown Swiss, Devon, Shorthorn, Simmental, Ayrshire, dan Korean. Kobe beef, salah satu daging sapi paling mahal di Jepang, adalah tipe Wagyu dari sapi Tajima yang hanya bisa tumbuh di Prefektur Hyogo lho!
Mengapa Orang-orang Sangat Menyukai Wagyu?
Dilansir dari situs Eat This, Not That, kualitas daging sapi Wagyu bisa dinilai dari 4 kategori, yaitu: marbling, warna dan tingkat kecerahannya, tekstur dan kelembutannya, serta kualitas lemak daging. Daging sapi Wagyu lebih lembut dan juicy dibanding daging sapi biasa. Tak hanya itu, Wagyu juga memiliki marbling alias jejak lemak yang menyebar ke seluruh daging dalam komposisi yang pas! Lemaknya sendiri dapat mencair di temperatur rendah, membuat rasanya seperti meleleh di lidahmu!
Wagyu juga tidak seperti daging merah lain lho yang dikenal tidak lebih sehat dibandingkan daging putih dan daging ikan. Daging sapi Wagyu ternyata sangat sehat buat jantung! Cocok nih buat kamu yang ingin makan daging sapi berkualitas tanpa merusak rencana gaya hidup sehatmu.
Mengapa Harga Daging Wagyu Sangat Mahal?
Ternyata, harga daging sapi Wagyu yang sangat mahal disebabkan oleh metode pemeliharaannya. Di Jepang, untuk medapat kualifikasi Wagyu, para sapi harus dierlihara dan diberi pakan di bawah aturan yang sangat ketat.
Sapi ternak dan sapi yang hamil digembalakan di padang rumput sementara anak sapi diberi makan dengan cara khusus dan pakan yang khusus pula. Hal ini dilakukan untuk memastikan daging sapi yang dihasilkan mengandung banyak marbling. Sapi-sapi Wagyu muda akan diberi makan dengan pengganti susu dan mereka akan diberi jaket saat cuaca dingin. Sapi-sapi ini akan tinggal di peternakan hingga mereka berusia 7 bulan sebelum dilelang dan dijual ke peternakan penggemukkan.
Di peternakan penggemukkan, sapi Wagyu akan dipelihara dalam lumbung dan diberi nama. Mereka akan dipelihara dan melakukan diet jeramic dan diperbolehkan memiliki berat hingga sekitar 700kg yang biasanya memakan waktu hingga 3 tahun (biasanya daging sapi biasa hanya memakan waktu 15 bulan saja). Setiap sapi yang dipelihara di sini memiliki sertifikat kelahiran yang mengidentifikasi garis keturunan. Sehingga, setiap daging Wagyu bisa ditelusuri kembali ke asalnya.
Ada mitos yang menyebut kalau para sapi ini mahal karena mereka diberi pakan dengan bir dan dipijat setiap hari di Jepang, tapi tentu saja itu tidak benar. Memang sih, terkadang sapi-sapi ini disikat dengan menggunakan sikat keras atau dipijat untuk melancarkan aliran darah dan melepas stres, tapi tidak diberi bir kok!
Nah, sekarang tahu kan mengapa daging Wagyu Jepang harganya sangat mahal?
Sumber: