Berita Jepang | Japanesestation.com

Di zaman modern seperti sekarang, mengirim surat dalam bentuk fisik dengan menggunakan kartu pos tampaknya sudah menjadi hal yang sangat langka. Meski sudah jarang sekali digunakan, namun kartu pos berwarna-warni ini dapat menjadi pengingat kehidupan yang menakjubkan di Tokyo dan Yokohama di tahun-tahun sebelum terjadinya Gempa Besar Kanto pada tahun 1923 silam, yang menghancurkan daerah tersebut dan beberapa prefektur di lainnya Di Jepang. Yuk kita lihat beberapa lokasi populer dan lihat berapa banyak yang telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Memiliki arti 'pulau di sisi lain dunia', Mukojima terletak di seberang bank Asakusa dari Sungai Sumida dan masih terkenal dengan pemandangan pohon sakura yang sangat indah sampai sekarang.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
Cherry Blossom di Mukojima, Tokyo (1907–1918).

Selama Periode Edo (1603-1868), daerah Yoshiwara, Tokyo dikenal sebagai distrik kenikmatan paling terkenal di Jepang. Kartu pos, yang berasal dari dekade pertama abad ke-20, diambil pada saat ribuan pramuria masih tinggal di daerah tersebut. Praktek yang menampilkan para pramuria di belakang harimise, atau jendela kayu, telah berakhir sejak tahun tahun 1916 silam.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
Yoshiwara

Pertama kali didirikan pada tahun 1853 silam, Hanayashiki di Asakusa diyakini sebagai salah satu taman hiburan tertua di seluruh Jepang. Lokasinya sangat dekat dengan kuil Senso-ji yang terkenal di Asakusa, taman hiburan tersebut juga masih beroperasi sampai dengan saat ini dan dikelola oleh Hanayashiki Co., Ltd., anak perusahaan dari Bandai Namco Holdings.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
Hanayashiki di Asakusa,Tokyo (1907-1918)

Asakusa Park Tokyo (1922) merupakan distrik hiburan utama di Tokyo, yang kala itu dipenuhi dengan puluhan bioskop. Spanduk dan papan besar memberi suasana yang hidup di daerah tersebut, namun setelah gempa besar Kanto tahun 1923 dan pengeboman besar-besaran selama Perang Dunia II, kini hanya beberapa spanduk yang dapat dilihat di distrik Rokku Asakusa.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
Asakusa Park Tokyo (1992)

Sampai saat ini, taman iris di Horikiri masih terus tumbuh dan berkembang, dengan munculnya 6.000 bunga dan 200 varietas. Terletak di Kota Katsushika, Tokyo, lokasinya pun tetap menjadi salah satu tempat paling populer di kota untuk melihat bunga yang indah ketika mekar setiap bulan Juni.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
Iris Garden di Horikiri, Tokyo (1907–1918)

Jembatan Nihinbashi yang masih berdiri hingga saat ini, sayangnya, tempat bangunan tersebut terletak di bawah jalan tol besar yang dibangun pada tahun 1960-an.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
Nihonbashi Dori Tokyo (1922).

Foto di bawah ini, diambil satu tahun setelah kartu pos sebelumnya, menunjukkan bahwa jembatan Nihonbashi selamat dan masih tetap utuh, sementara bangunan di sekitarnya hancur oleh gempa dhasyat Kanto pada tahun 1923.

Kota pelabuhan Yokohama, di Prefektur Kanagawa yang bertetangga dengan Tokyo, juga seriang digambarkan dalam sejumlah kartu pos foto berwarna yang indah. Theatre Street, Yokohama (1907-1908), distrik hiburan utama bagi penduduk setempat, adalah salah satu lokasi tersebut.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
Theatre Street, Yokohama (1907-1908)

100 Stone Steps, Yokohama (1907-1918) melukiskan gambar yang indah dari Jepang lama dan baru, dengan pakaian tradisional yang muncul bersama busana barat dan kendaraan tradisonal yang masig beroperasi. Di bagian atas tangga batu terdapat sebuah rumah teh yang dulunya markas untuk Komodor Perry ketika ia berada di Jepang pada tahun 1854.

Inilah Potret Keindahan Jepang Zaman Dulu Yang Pernah Muncul Di Kartu Pos
100 Stone Steps

Motomachi Street, Yokohama (1907–1918) atau, yang juga dikenal sebagai Motomachi-dori, jalan penghubung Pelabuhan Yokohama yang dibuka kembali pada tahun 1859 dan dikenal sebagai tempat berlabuhnya para pedagang dari luar Jepang, serta tanda-tanda yang ditulis dalam bahasa Inggris. Hari ini, Motomachi-dori masih tetap menjadi salah satu jalan yang menyenangkan dan dipenuhi oleh jejeran ruko.

Motomachi-dori, Yokohama (1911) menunjukkan jalan yang sama, hanya kali ini menampilka seorang wanita berpakaian barat.

Tak dapat dipungkiri, kartu pos yang menarik ini akan membuat siapapun terhibur dengan sejarah dan budaya yang kaya dan menarik, melihat kembali ke masa lalu dan melakukan sedikit jalan-jalan di sepanjang jalanan Jepang yang berdebu dengan kimono yang mewah.