Sama seperti di Indonesia, SMA di Jepang ada yang berstatus negeri, swasta, dan internasional. Tetapi, artikel ini hanya akan membahas SMA Negeri dan SMA Swasta di Jepang. SMA Negeri dikelola oleh pemerintah. Sementara, SMA Swasta dikelola oleh pihak atau yayasan tertentu. Selain pengelola, tentunya SMA Negeri dan SMA Swasta memiliki perbedaan lain. Kalau di Jepang bagaimana ya? Kira-kira hal apa sajakah yang membedakan SMA Negeri dengan SMA Swasta di Jepang?
Biaya Sekolah
Perbedaan antara SMA Negeri dan SMA Swasta yang paling menonjol adalah biaya sekolah. Di Jepang, total biaya yang diperlukan untuk bersekolah di SMA Negeri cenderung lebih murah dibandingkan dengan biaya bersekolah di SMA Swasta. Selisihnya bisa mencapai lebih dari 500.000 yen (sekitar 65 juta rupiah)*. Salah satu hal yang mempengaruhi biaya sekolah adalah fasilitas yang tersedia di SMA tersebut. Apabila bersekolah di SMA Negeri tidak perlu membayar biaya fasilitas, sedangkan para siswa SMA Swasta perlu membayar biaya untuk pemeliharaan fasilitas sekolah.
*Data diambil dari survei yang dilakukan oleh MEXT pada tahun 2017.
Fasilitas
Karena dikelola oleh pemerintah, SMA-SMA Negeri di Jepang rata-rata memiliki standar yang sama dalam penyediaan fasilitas sekolah. Sementara, fasilitas yang ada di SMA-SMA Swasta di Jepang lebih banyak dan beragam. Setiap SMA Swasta memiliki tambahan fasilitas penunjang masing-masing. Misalnya, Sundai Gakuen High School memiliki ruang observasi astronomi, Gakushuin Senior High School memiliki lapangan pacuan kuda dan klub berkuda, dan Ikubunkan Yume Gakuen menyediakan kebun di atas atap gedung sekolah untuk penelitian.
Lalu, fasilitas utama seperti kolam renang dan toilet di SMA Swasta di Jepang cenderung lebih bersih apabila dibandingkan dengan SMA Negeri di Jepang.
Kurikulum
Selain biaya dan fasilitas, SMA Negeri dan SMA Swasta di Jepang juga memiliki perbedaan kurikulum yang diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Pada umumnya, seluruh SMA Negeri di Jepang memiliki kurikulum yang sama. Sedangkan SMA-SMA Swasta di Jepang berbeda, karena setiap sekolah memiliki kurikulum tersendiri sesuai keputusan pihak atau yayasan yang mengelola sekolah tersebut.
Ujian Masuk
Perbedaan lain antara SMA Negeri dan SMA Swasta di Jepang adalah mata pelajaran yang diujikan saat Ujian Masuk Sekolah. Di SMA Negeri, mata pelajaran yang diujikan pada umumnya ada lima yaitu bahasa Inggris, bahasa Jepang, Matematika, Sosial, dan Sains. Sedangkan dalamUjian Masuk SMA Swasta, pada umumnya hanya ada tiga mata pelajaran yang diujikan yaitu bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan Matematika.
Tidak hanya mata pelajaran saja, pelaksanaan Ujian Masuk di SMA Negeri dan SMA Swasta di Jepang juga berbeda. Ujian Masuk SMA Negeri dilaksanakan pada awal Februari sampai awal Maret. Sementara, SMA-SMA Swasta mengadakan Ujian Masuk dengan rentang waktu yang lebih lama yaitu mulai akhir Desember sampai pertengahan Maret.
Peraturan Sekolah
“Peraturan yang berlaku di SMA Swasta lebih ketat dari SMA Negeri”
Banyak orang Jepang yang berpikir demikian tetapi sebenarnya itu tidak benar. Ada SMA Swasta yang peraturannya tidak ketat. SMA Negeri yang memberlakukan peraturan ketat juga ada. Dengan kata lain, keketatan peraturan tergantung pada sekolah masing-masing bukan berdasarkan apakah status SMA tersebut negeri atau swasta.
Itulah beberapa hal yang membedakan SMA negeri dengan Swasta di Jepang secara umum. Bagaimana menurutmu? Apakah sama dengan SMA yang ada di Indonesia?