Situasi dan kondisi di tahun 2020 sangatlah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Adanya pandemi menyebakan berbagai masalah terjadi, salah satunya adalah masalah yang berkaitan dengan sekolah. Ketika diwawancarai oleh tim dari Nishi Nippon Shinbun, seorang ibu menyampaikan rasa frustasinya terhadap sekolah tempat anaknya menimba ilmu. Anak ibu tersebut bersekolah di salah satu SMP yang terletak di kota Fukuoka. SMP di Fukuoka ini dianggap melakukan kesalahan dalam membuat peraturan seragam sekolah bagi siswanya saat pandemi berlangsung.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, ada protokol kesehatan yang harus diterapkan jika ada sekolah yang mengadakan pembelajaran secara tatap muka. Salah satunya adalah selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung, jendela di kelas harus dibiarkan tetap terbuka agar sirkulasi udara menjadi lancar sehingga dapat menurunkan resiko penularan virus. Tetapi, saat ini di Jepang sedang berlangsung musim dingin. Di Fukuoka sendiri suhunya mencapai sekitar 13°C sampai 5°C. Dengan membiarkan jendela tetap terbuka selama musim dingin, udara dingin dari luar akan masuk ke dalam ruang kelas. Jika situasinya seperti ini, para siswa akan merasa kedinginan dan tidak nyaman sehingga membuat mereka sulit untuk fokus ketika pembelajaran sedang berlangsung.
Untuk mengatasi permasalahan ini, para siswa dapat mengenakan pakaian khusus musim dingin yang dapat menghangatkan tubuh. Sayangnya, pihak SMP yang ada di Fukuoka ini tidak mengizinkan para siswanya untuk mengenakan pakaian khusus musim dingin. Bahkan, jika ada siswa berangkat dari rumah dengan memakai sarung tangan dan syal, saat sampai di sekolah siswa tersebut harus melepaskannya. Tidak diperbolehkan memakai sarung tangan, syal, kaos yang tebal ataupun high neck undershirt saat berada di lingkungan sekolah termasuk di ruang kelas. Pihak sekolah hanya mengizinkan para siswa mengenakan tambahan sweater atau cardigan yang merupakan bagian dari satu set seragam sekolah.
Peraturan di salah satu SMP di Fukuoka ini tidaklah masuk akal. Memang benar membiarkan jendela di kelas tetap terbuka akan menurunkan resiko penularan virus corona, tetapi jika peraturannya seperti itu dapat menyebabkan para siswa terkena hipotermia. Sebenarnya, kementerian yang mengurus bidang pendidikan di Jepang atau MEXT telah meminta pihak sekolah untuk membuat peraturan seragam yang nyaman bagi siswa di saat musim dingin dan pandemi sedang berlangsung. Namun, keputusan akhir ada di pihak sekolah masing-masing.