Berita Jepang | Japanesestation.com

Beberapa tahun terakhir berbagai fasilitas di penjara Jepang mendapat kritikan secara internasional. Para narapidana kerap tidak mendapat fasilitas pemanas maupun penyejuk udara, dan para terpidana hukuman mati diisolasi secara total, yang diawasi secara terus menerus melalui kamera dalam sel mereka.

Dalam upaya memperbaiki citra mereka di masyarakat, penjara terbesar di Jepang, Penjara Fuchu, menggelar "festival budaya" tahunan dengan cara mengundang berbagai anggota masyarakat untuk datang ke fasilitas tersebut dan menikmati berbagai hal seperti roti buatan para narapidana. Pada acara musim gugur, pengunjung dapat menikmati "tur menjelajah penjara".

01

Walau tidak ada petualangan bagi para narapidana, kini para narapidana wanita di penjara Matsuyama cabang Saijo di kota Saijo seharusnya mendapat kualitas penjara yang lebih baik setelah renovasi selesai dilakukan pada 29 Agustus. Pintu sel telah dicat warna pink menjelang perubahan penjara tersebut menjadi fasilitas bagi para narapidana wanita, yang pertama di Shikoku.

Dindingnya semula berwarna putih yang netral (dan terkesan menindas). Desain interior yang baru ini bertujuan membuat fasilitas tersebut terasa lebih bernuansa rumah dan cocok bagi para narapidana wanita. Lupakan warna oranye, mungkin pink sebetulnya adalah warna hitam yang baru? Kini terdapat juga fasilitas untuk mengasuh anak di mana para narapidana yang baru melahirkan dapat membesarkan anak mereka hingga berusia 1 tahun. Lebih dari setengah penjaga penjaranya adalah wanita.

Fasilitas di penjara Saijo akan ditempati oleh 83 narapidana wanita mulai November. Terdapat 33 sel tunggal dan 10 sel bersama (kapasitas 5 narapidana). Penjara tersebut semula ditempati juga oleh 20 narapidana pria, namun mereka kemudian dipindahkan ke penjara utama Matsuyama (satu-satunya penjara terbuka di Jepang) pada Februari 2013. Pengerjaannya telah dimulai di penjara pink pada bulan Mei tahun ini.

02

Saat ini para narapidana wanita tersebar di 7 lokasi di seluruh Jepang, yang mana 3.440 narapidana tinggal dalam fasilitas yang dirancang untuk 3.342 orang, menurut angka pada akhir tahun fiskal Maret 2014. Dengan kata lain, kapasitasnya hampir 103%. Bahkan ruang kerja (hampir seluruh narapidana di Jepang tetap bekerja seperti mengelem kantong kertas maupun membuat onderdil sepeda) diisi oleh 3 orang dan bukannya 2 orang, sehingga membuat para penjaga sulit untuk memantau lingkungan mereka.

Di dekat Shikoku terdapat juga Penjara Tokushima, yang mana kondisinya terkenal ketat bagi para narapidana dan pernah mengalami kerusuhan kecil beberapa tahun silam.