Ketika menjalankan bisnis dengan orang Jepang, penggunaan kartu nama menjadi salah satu etika bisnis yang penting untuk diketahui. Kartu nama di Jepang disebut dengan meishi yang biasanya terdiri dari nama perusahaan kemudian diikuti dengan jabatan dan nama orang. Ketika akan bertukar kartu nama dengan rekan bisnis, tentu ada hal-hal yang harus diperhatikan. Apa sajakah itu? Yuk, simak pada artikel ini!
- Jangan pernah menjentikkan, melempar, menggeser, atau mendorong kartu nama ke seberang meja seorang pebisnis Jepang. Ini menyiratkan bahwa tidak bangga dengan perusahaan yang diwakili.
- Jangan pernah bermain, membengkokkan, atau melipat kartu nama Jepang.
- Simpan kartu nama Jepang dalam tempat yang benar dan perlakukan dengan hormat.
- Jangan pernah menulis catatan di kartu nama Jepang. Masukkan catatan apa pun ke ponsel, tablet, atau buku catatan kecil.
- Selalu tunjukkan kartu nama Jepang dengan cara memegangnya dengan kedua tangan, sisi berbahasa Jepang menghadap ke depan. Jangan sampai memberikannya dengan posisi terbalik, karena ini adalah hal yang dianggap tidak sopan di Jepang.
- Terima kartu nama rekan bisnis Jepang dengan hormat, menggunakan kedua tangan dan mengucapkan 'Terima kasih'.
- Pada sebagian besar pertemuan pertama, pihak Jepang akan memperkenalkan tim mereka dalam urutan peringkat yang menurun. Lebih direkomendasikan menunggu pihak Jepang untuk memulai pertukaran karena menghindari merendahkan manajer senior karena terlebih dahulu secara tidak sengaja bertukar kartu dengan junior.
- Selalu hati-hati ketika hendak mengambil kartu nama Jepang yang diterima saat rapat. Jika bisa ingat wajahnya. Melupakan kartu nama bisnis orang Jepang dapat menjadi tamparan di wajah mereka karena itu menyiratkan bahwa dia tidak penting. Karena mungkin saja salah satu karyawan dengan peringkat lebih rendah pada rapat bisnis hari ini mungkin akan mengontrol anggaran paling banyak dalam waktu 10 - 15 tahun.