Jepang memang dikenal sebagai negara yang dipenuhi dengan orang-orang yang ramah dan sopan. Tapi, apakah benar begitu? Apakah kalian tahu kalau orang Jepang hampir tidak pernah memberikan tempat duduk mereka pada lansia atau orang-orang yang seharusnya duduk di kursi prioritas? Nah, mengapa mereka melakukan hal ini? Yuk, kita telusuri!
“Apakah Aku Setua Itu?”
Ternyata, saat berbicara dengan lansia Jepang, bukan hanya harus sopan, tapi harus “hati-hati.” Mengapa? Lihat saja cerita salah satu reporter Japan Info ini:
Aku bertanya pada tetanggaku tentang apa yang aku lihat saat menggunakan transportasi umum, dan ia menjelaskan bahwa setiap ia naik bus dan seseorang menawarkan tempat duduknya, ia langsung berpikir: “Ahhhh, apakah aku setua itu sehingga pemuda ini memberikan tempat duduknya untukku?”
Jadi, bukannya tidak ingin menyerahkan tempat duduk pada lansia, tapi para lansia sendiri yang tidak ingin menerimanya.
Tak hanya itu, beberapa orang juga takut bahwa mereka akan “merepotkan” atau hanya “tidak ingin dikasihani.” Tidak aneh memang, Jepang memang negara dengan lansia terbanyak di dunia, karena itu perspektif mereka untuk memprioritaskan “lansia” mungkin sedikit berbeda dengan negara lain.
“Apakah Anda Benar-benar Harus Naik Kereta Ini?”
Salah satu alasan utama orang Jepang tidak menyerahkan tempat duduk mereka pada lansia adalah kepadatan kereta itu. Di Tokyo, rasanya hampir tidak mungkin memasuki kereta saat rush hour, menyebabkan mereka yang harus ada dalam kereta tersebut seperti salaryman dan siswa sekolah, tidak memberikan tempat duduk mereka pada lansia atau orang yang seharusnya menjadi prioritas. Mereka berpendapat bahwa para lansia tidak terburu-buru, jadi seharusnya mereka naik kereta berikutnya.
Beberapa pekerja Jepang juga kerap berpikir bahwa merekalah yang bekerja terus menerus tanpa henti, karena itulah mereka adalah orang yang pantas menduduki kursi prioritas. Memang sih, tidak semua orang berpikir seperti ini, namun, tidak aneh jika melihat seorang salayman yang kelelahan duduk di kursi dan mengabaikan lansia yang berdiri di depan mereka.
Ya, sebuah bangku di kereta Tokyo memang sangat “mahal,” dan saking mahalnya, ada yang berniat mencari uang dengan cara menjadi joki untuk mencarikan tempat duduk bagi penumpang lain. Tidak percaya? Lihat saja cuitan berikut:
Sementara itu, beberapa orang berpikir untuk tinggal di dekat stasiun agar peluang mendapat tempat duduk bertambah, namun tentunya hal ini datang dengan konsekuensi, harga sewanya jauh lebih mahal! Ada juga yang sengaja menunggu hingga kereta berikutnya, dan menjadi penumpang pertama yang mendapatkan tempat duduk. Orang yang menunggu untuk tempat duduk ini tentunya tidak ingin menyerahkan tempat duduk itu pada orang lain. Terdengar jahat memang, namun nyatanya banyak orang yang telah mengakuinya.
Invisible?
Orang Jepang biasanya tidak menyukai bertatap mata dengan orang asing. Jadi, tak aneh jika kebanyakan penumpang kereta di Tokyo asyik membaca buku, koran, atau melihat tablet mereka. Mereka yang tidak melakukan hal-hal di atas biasanya tertidur. Namun, benarkah mereka tidur?
Ternyata, beberapa orang dari mereka hanya berpura-pura tidur untuk menghindari memberikan tempat duduk mereka pada orang lain.
Di sisi lain, bisa saja mereka yang duduk dan terlihat sehat ini memiliki cacat atau cedera yang tidak terlihat. Ada beberapa orang yang memiliki kelainan genetik yang menyerang otot dan tulang mereka, ada juga orang yang kakinya cedera sehingga bisa berjalan pelan namun sulit berdiri terlalu lama, ada pula yang sakit karena menstruasi, sakit punggung, dan lain-lain.
Untuk menghindari kecurigaan, sebenarnya orang-orang yang cacat bisa mendapatkan sebuah badge spesial yang dirilis oleh pemerintah. Namun, badge ini sulit didapatkan.
Bagaimana Menawarkan Tempat Duduk dengan Hati-hati?
Nah, jika kamu tetap ingin menyerahkan tempat duduk pada orang Jepang yang tidak ingin dianggap “lansia” atau “merepotkan,” sebaiknya berpura-puralah kamu akan segera turun di pemberhentian berikutnya. Berdirilah dan berjalan menuju pintu atau ke gerbong lain (jika dalam kereta). Jika seseornag melihat bangku kosong dan ingin duduk, pasti mereka akan langsung duduk tanpa diminta.
Kamu juga bisa memberi gesture dan memastikan agar orang tersebut tahu kamu menawarkan kursimu, namun, tetap saja lebih baik pergi dari gerbong itu. Alasannya, orang Jepang akan merasa canggung jika membuat seseorang berdiri karena mereka. Bukan itu saja, hal ini akan membuat pusat perhatian tertuju kepada mereka yang membuat mereka merasa sangat tidak nyaman. Tidak mau kan membuat orang lain begini?