Banyak yang bilang jika menu makan siang di sekolah Jepang itu berbeda dengan makan siang siswa-siswa di sekolah-sekolah barat yang hampir semuanya merupakan frozen food. Katanya sih, menu makan siang di sekolah Jepang jauh lebih menyehatkan dengan makanan home made. Selain itu, makan siang di Jepang juga disajikan dengan cara berbeda. Nah, apakah benar begitu? Yuk, mari kita intip menu makan siang di sekolah Jepang untuk membuktikannya!
Sebelum kita melihat seperti apa sih menu makan siang di sekolah Jepang, mari pelajari fakta di bawah!
Makan siang di sekolah disebut sebagai kyuushoku(給食) dan hampir semua sekolah dasar memiliki program makan siang ini, meski jarang ditemukan di SMP atau SMA. Menunya sendiri disebut dengan kondate (献立), yang perencanaannya melibatkan seorang ahli gizi (eijyoushi/栄養士) bersertifikat setiap bulannya. Bahkan, beberapa sekolah memiliki ahli gizi sendiri lho!
Makan siang mereka dibawa ke setiap kelas dengan sebuah troli, dan para siswa akan bergantian menyajikan makanan untuk seisi kelas. Biasanya, sebuah ruang kelas di Jepang dibagi menjadi han atau grup berisi 6 siswa.Grup-grup ini akan melakukan banyak aktivitas bersama, mulai dari menyajikan makan siang, membersihkan kelas, hingga melakukan kegiatan school outing bersama.
Menyajikan makanan ini juga ada tata caranya lho. Pertama, setelah troli berisi makanan dan perkakas untuk di kelas sudah siap, anak-anak dalam han yang bertugas hari iru akan menutup kepala mereka dengan topi atau headscarf, serta smock, atau coverall. Sementara itu, anak-anak lain akan menuju pusat penyajian dan berbaris untuk mendapatkan makan siang dari teman mereka yang bertugas. Makanan siap saji seperti susu dan roti bisa diletakkan langsung di baki, sementara sup, dan masakan hotpot harus dibagikan ke dalam mangkuk masing-masing anak. Jika ada makanan sisa, itu bisa jadi porsi kedua buat anak-anak yang masih lapar. Setelah semua anak selesai makan, mereka akan membawa baki mereka ke pusat penyajian yang akan dibawa oleh staf sekolah. Para guru tidak wajib terlibat dan makan bersama siswa, namun terkadang mereka ikut makan bersama.
Unik juga ya? Ternyata, hal ini sengaja dilakukan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab sejak dini. Jadi, gak aneh kan kalau orang Jepang itu tertib?
Hal Wajib Dalam Menu Makan Siang
Semua menu makan siang di Jepang memiliki makanan berkarbohidrat (nasi, roti, pasta, dan sebagainya); 1 atau 2 sumber protein (tidak selalu ikan lho!); sayuran; susu dan terkadang, dessert. Menunya juga bukan hanya menu tradisional Jepang, ada juga menu ala kebarat-baratan (yoshoku).
Contoh Menu Makan Siang di Sekolah Jepang
Menu makan siang ini memiliki sup miso, ikan kering, susu, nasi, serta tumis daging babi dan sayuran.
Opsi lain berisi tofu dengan saus daging yang disiram ke atas nasi, bersanding dengan salad, apel, dan satu karton susu.
Di SD Jinego, Prefektur Akita, makan siang mereka biasanya berisi ayam, nasi, sup miso wakame, salad sayur, susu, dan sebuah jeruk.
SD Jinego juga terkadang menyajikan curry rice, dilengkapi dengan satu karton susu dan salad buah. Beberapa sekolah lain juga biasanya menyajikan makanan Italia atau Korea setiap satu minggu sekali!
Sementara itu, SMP Yashima menyajikan nasi, daging babi dan telur, yogurt lemon, sup tofu rumput laut, dan susu.
Jika melihat menu dan tata cara makan siang di sekolah-sekolah Jepang di atas, memang menunya terlihat sehat dan bergizi ya? Cara menyajikannya pun unik! Bagaimana menurutmu?
Sumber: