Berita Jepang | Japanesestation.com

Apakah teman-teman pembaca JS ada yang bercita-cita ingin bekerja di Jepang atau perusahaan Jepang? Tapi, ada yang perlu diingat lho, Jepang dan Indonesia itu berbeda. Karena itu, kultur kerjanya juga pasti berbeda. Nah, biar gak kaget saat bekerja di Jepang  sebagai seorang pegawai asing, bagaimana kalau memperhatikan 6 hal yang harus diketahui sebelum bekerja di perusahaan Jepang berikut? Dilansir dari Gaijinpot, inilah daftarnya.

1. Kerendahan Hati Lebih Penting Dibanding Kepercayaan Diri

Etika membungkuk di Jepang japanesestation.com
Membungkuk di Jepang, salah satu tanda kerendahan hati di Jepang (tripsavvy.com)

Saat orang asing bekerja di perusahaan Jepang, biasanya jika kamu menanyakan sesuatu pada kolegamu, mereka kerap menjawab pertanyaanmu dengan ragu-ragu dan sulit untuk mengatakan “tidak.” Namun sebaliknya, saat pegawai asing terlalu percaya diri, managermu akan bersikap dingin dan menolak semua proposalmu.

Di negara lain, biasanya orang-orang berpikir untuk menunjukkan kepercayaan diri mereka melalui bentuk verbal dan non verbal. Namun di Jepang, kamu diharapkan untuk menunjukkan kerendahan hati lewat cara bicara yang sopan dan bahasa tubuh. Ada 2 keuntungan kultural Jepang yang dapat mendeskripsikan hal ini, yaitu otonashii (bijaksana/dewasa), dan enryo yang berarti menunjukkan rasa hormat lewat ekspresi keraguan.

Jadi, sebaiknya jaga cara bicaramu untuk membangun rasa kepercayaan para kolega ya!

2. Jangan Remehkan Kekuatan Nomikai

pesta minum Jepang nomikai japanesestation.com
Nomikai pakutaso.com)

Seperti yang pernah dibahas dalam artikel JS sebelumnya, Nomikai, Pesta Minum-minum di Jepang, nomikai atau pesta minum-minum sepulang kerja besama kolega ini memiliki kekuatan yang tak biasa. Saat nomikai, kamu akan melihat sisi lain dari kolegamu (bahkan atasanmu). Jika mereka biasanya sanat serius, saat nomikai, nyatanya mereka ramah, tenang, dan senang mengobrol. Saat nomikai inilah waktu tepat untuk mendekatkan diri dengan mereka. Bisa saja kan mereka terlihat dingin di kantor karena terlalu sibuk?

Tapi ingat ya, meski suasananya sangat nyaman, jangan terlau “kasual” ya!

3. Tidak Semua Kesalahan Dimaafkan Begitu Saja

hal wajib sebelum bekerja di perusahaan Jepang japanesestation.com
Ilustrasi dimarahi atasan karena melakukan kesalahan (pakutaso.com)

Hati-hati saat berbuat kesalahan kecil namun fatal saat bekerja di Jepang. Atasanmu mungkin tak akan “melepaskanmu dengan mudah.”

Saat kamu melakukan sebuah kesalahan, atasanmu mungkin tidak akan langsung memaafkanmu. Dan jika dimaafkan, terkadang kesalahanmu bisa diungkit-ungkit lagi selama beberapa bulan dan komentar temtang kesalahanmu tetap bertahan selama berbulan-bulan. Bahkan, atasanmu mungkin akan mengenyampingkanmu dari tugas untuk sementara hingga dapat membuktikan bahwa kamu mampu mengerjakan tugas tersebut.

Ya, di Jepang, melakukan kesalahan karena kurang teliti dapat membuat kolegamu meragukanmu. Kamu akan menghabiskan waktu untuk membangkitkan kembali rasa kepercayaan kolega dan atasanmu kepadamu.

4. Membersihkan Toilet dapat Membantu Menjernihkan Pikiran

hal wajib sebelum bekerja di perusahaan Jepang japanesestation.com
Ilustrasi membersihkan toilet (pakutaso.com)

Orang Jepang percaya bahwa membersihkan kantor dan toilet adalah salah satu cara untuk menjernihkan pikiran. Kultur kebersihan ini telah tertanam di masyarakat Jepang sejak kecil. Sejak duduk di sekolah dasar, para siswa diharapkan membersihkan kelas, koridor, dan kamar mandi.  

Kebersihan juga ada dalam ajaran Zen dan Shinto. Dalam ajaran Zen, memasak atau bersih-bersih dianggap setera dengan meditasi. Sedangkan dalam ajaran Shinto, kebersihan dan kepercayaan adalah satu. Jadi, jangan kaget jika melihat ada kolegamu yang membersihkan toilet kantor ya.  

5. Ada Waktu Tertentu di mana Harus Bertindak Sebagai “Gaijin”

hal wajib sebelum bekerja di perusahaan Jepang japanesestation.com
Ilustrasi pekerja asing yang bekerja di Jepang (pakutaso.com)

Banyaknya etika dan peraturan tak tertulis di Jepang memang terkadang sedikit menyeramkan bagi orang asing atau “gaijin.” 

Memang, cara paling terbaik adalah menghormati dan mematuhi semua peraturan tersebut, tapi orang asing biasanya tidak diharapkan untuk hidup dengan standar yang sama sepertti orang Jepang. Apalagi, orang asing tidak dibesarkan dengan kultur Jepang kan? Bahkan mungkin atasanmu menerima lamaran kerjamu karena berharap kamu dapat melakukan sesuatu hal sebagai orang asing.  

Misalnya, karena kerendahan hati sangat dihargai di mata para salaryman Jepang dan membuat mereka sulit berperan sebagai penentu keputusan. Nah, di sini kamu bisa menggunakan statusmu sebagai gaijin!

6. Pendekatan Masalah Kesehatan dan Keluarga Cukup Baik!

Kultur kerja Jepang memang kerap diasosiasikan dengan overtime, namun berbeda dengan masalah tanggung jawab akan keluarga dan kesehatan. Misalnya, cuti orang tua. Hukum Jepang memperbolehkan pria dan wanita mengambil cuti hingga satu tahun penuh setelah anak mereka lahir. Namun bagi orang Jepang, mengambil cuti panjang itu tabu.

Untungnya, hal ini perlahan berubah. Shinjiro Koizumi, seorang politikus Jepang, mengumumkan pada Januari 2020 lalu tentang rencananya untuk mewajibkan cuti melahirkan selama dua minggu penuh dan berharap agar ia dapat mendorong para pria untuk melakukan hal yang sama.

Di bidang kesehatan pun begitu. Beberapa perusahaan tetap memberi gaji tetap dan mengizinkan karyawan mereka melakukan work from home dan mengurangi jam kerja  saat sang karyawan tidak mampu untuk pergi ke kantor. Semoga semakin banak perusahaan yang seperti ini ya!

Nah, itulah 6 hal yang harus diketahui sebelum bekerja di perusahaan Jepang. Jangan sampai lupa dan siap-siap dari sekarang ya!