Diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1993 silam, Kastil Himeji merupakan saah satu contoh arsitektur kastil Jepang terbaik yang masih ada hingga sekarang. Namun dibalik keindahaannya, para pengunjung patut waspada, selain hantu Okiku yang paling terkenal di negara ini, Kastil Himeji, Prefektur Hyogo juga terkenal dengan sosok hantu menyeramkan bernama Osakabe Hime, yang kerap muncul di sebuah ruangan rahasia, yang ada di sana.
Osakabe hime dikenal sebagai yokai tertutup yang tinggal di salah satu tempat tertinggi di kastil Himeji, dan berpenampilan layaknya seperti seorang wanita tua yang anggun dengan mengenakan kimono 12 lapis. Sosoknya sangat kuat, konon mampu memanipulasi orang-orang seperti boneka, membaca hati seseorang dan melihat hasrat mereka yang sebenarnya, mengendalikan banyak kenzokushin, hingga membuat siapa pun yang melihat wajahnya dapat langsung meninggal dunia seketika.
Osakabe benar-benar benci bertemu manusia, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di sebuah ruangan rahasia di Istana Himeji. Namun, setahun sekali, Osakabe keluar dari persembunyian untuk bertemu dengan sang raja di kastil ini dan meramalkan kekayaan kastil untuk tahun depan.
Identitas Osakabe hime sendiri masih menjadi misteri, ada yang menganggap jika ia adalah sosok kitsune ekor sembilan yang mengambil bentuk yokai. Cerita lain menyebut jika Osakabe hime merupakan Kami dari gunung di mana Istana Himeji dibangun, ketika kastil ini diperluas Hideyoshi tahun 1580-an, kuil yang didedikasikan untuk dewi Gunung Hime, Osakabegami, dipindahkan ke Harima Soja, kuil yang didedikasikan untuk para dewa. Pada tahun 1600-an, penguasa Ikeda Terumasa sakit, desas-desus muncul bahwa penyakitnya berasald dari kemarahan dewi, untuk itu, sebuah kuil kecil dibangun dan Osakabegami diabadikan kembali di puncak gunungnya.
Saat periode Edo, seorang pelayan muda bernama Morita Zusho dengan berani pergi untuk melihat apakah yokai tersebut benar-benar tinggal di lantai atas Istana Himeji. Zusho menunggu sampai malam tiba, dan kemudian bersama lentera di tangan, dia naik ke puncak tangga. Akhirnya, ketika telah sampai di lantai atas, dia melihat cahaya redup yang berasal dari pintu di atas loteng, Zusho mengintip, dan mendengar suara seorang wanita berseru, "Siapa di sana !".
Zusho seketika lumpuh karena ketakutan, dan mendengar suara gemerincing kimono, sementara pintu terbuka dan memperlihatkan sesosok wanita cantik dan anggun berusia sekitar tiga puluhan dengan mengenakan kimono 12 lapis yang sangat indah. Ia pun menjelaskan siapa dirinyam, dan tujuannya datang ke tempat itu. Si yokai yang tertarik dengan penjelasan Zusho membiarkannya pergi, dan bahkan memberinya sebuah penutup leher yang menjadi bagian dari baju zirah pusaka keluarga tuannya.
Keesokan harinya, Zusho menceritakan kisah tentang apa yang terjadi pada tuannya, namun semua orang tidak mempercayainya karena mereka selalu mendengar bahwa yokai ini berwujud seorang wanita tua, tapi ketika Zusho memperlihatkan penutup leher yang diberikan oleh yokai tersebut, tuannya terkejut dan tidak punya pilihan selain mempercayai ceritanya.