Sebuah desa berhantu, atau boneka yang dirasuki roh, mungkin hanya terdengar seperti cerita-cerita di film horror. Tapi apakah kamu tahu, kalau ada kisah-kisah urban legend Jepang yang diangkat dari cerita nyata? Tidak hanya itu, kamu juga bisa pergi dan mengunjungi dimana tempat kisah menyeramkan itu terjadi. Berikut adalah 5 urban legend Jepang berdasarkan kisah nyata.
1. Desa Inunaki
Jika kamu menemukan gerbang masuk menuju Desa Inunaki, kamu akan melihat banyak tanda bertuliskan “dilarang masuk” atau “menjauhlah”, dan juga sebuah papan bertuliskan “konstitusi dan hukum Jepang tidak berlaku disini”. Desa ini terletak di Prefektur Fukuoka, Kyushu. Desa yang telah terbengkalai ini hanya dapat diakses melalui sebuah terowongan angker di mana ratusan pekerja terbunuh ketika terowongan itu roboh saat pembangunan.
Desa ini perlahan lahan terbengkalai karena alasan yang tidak jelas. Ada yang bilang karena adanya wabah yang menyebar di sana. Ada juga yang bilang karena letaknya yang terlalu terpencil membuat penduduk tidak nyaman. Cerita yang paling populer adalah ada seorang yang tiba-tiba menjadi gila dan membunuh semua penduduk desa dengan sebuah kapak.
2. Boneka Okiku
Pada tahun 1918, seorang anak laki-laki berusia 17 tahun di Hokkaido membeli sebuah boneka di pasar untuk adiknya yang berusia 2 tahun bernama Okiku. Boneka itu sangat mirip dengan Okiku dan menjadi boneka favoritnya, dia selalu membawanya ke mana pun dia pergi.
Beberapa bulan kemudian, Okiku meninggal karena sakit. Sejak saat itu, keluarganya menyimpan boneka Okiku di kuil yang ada di rumah mereka sebagai barang peninggalannya. Tidak lama setelah itu, keluarga mulai menyadari ada yang aneh dengan boneka tersebut. Rambutnya semakin hari tumbuh semakin panjang, bahkan setelah rambutnya dipotongpun tetap tumbuh.
Ayah Okiku pun memberikan boneka tersebut ke Kuil Mannen-ji, Kota Iwamizawa, Hokkaido. Boneka itu masih ada hingga saat ini dan kamu bisa berkunjung ke Kuil Mannen-ji untuk melihatnya. Para ilmuan telah meneliti dan telah disimpulkan bahwa rambut boneka itu terbuat dari rambut manusia asli.
3. Maruoka Castle
Hitobashira, sejenis pengorbanan manusia, masih dipraktikkan di Jepang sampai abad ke-16. Mayat-mayat dari para korban yang dikorbankan digunakan sebagai bahan fondasi, pilar, bendungan, dan lainnya, untuk menenangkan dan meminta agar dewa melindungi bangunan tersebut dari bahaya. Kastil Maruoka di Sakai, Prefektur Fukui ini menjadi tempat dari kisah urban legend Jepang tentang hitobashira paling terkenal.
Diceritakan, saat pembangunannya, salah satu dinding di kastil ini terus runtuh berkali-kali meskipun telah diperbaiki dengan lebih kuat. Sebagai upaya terakhir, para pekerja menyarankan untuk melakukan hitobashira. Seorang wanita bernama Oshizu dipilih untuk menjadi korban. Oshizu setuju untuk dikorbankan dengan syarat anak laki-lakinya harus dijadikan samurai. Akhirnya, kastil ini berhasil dibangun, tetapi syarat dari Oshizu tidak pernah terpenuhi. Hingga saat ini, parit kastil Maruoka akan banjir setiap kali hujan di musim semi. Fenomena ini dinamai dengan “kutukan air mata Oshizu”.