Berita Jepang | Japanesestation.com

Oda Nobunaga mungkin adalah salah satu tokoh Jepang dari zaman sengoku (perang saudara) yang paling dikenal sampai sekarang. Sikapnya yang keras namun juga visioner dan karismatik, menjadikannya seorang pemimpin yang ditakuti sekaligus dihormati baik oleh kawan maupun lawannya. Ia juga adalah orang yang meletakkan pondasi bagi bersatunya Jepang yang pada saat itu dipecah oleh perang saudara.

AWAL KEBANGKITAN ODA NOBUNAGA

Nobunaga dilahirkan sebagai putra dari seorang daimyo rendah bernama Nobuhide Oda di Owari (kini bagian dari prefektur Aichi) pada tahun 1534. Di masa kecilnya, ia bernama Kichihoshi, dan belakangan, Saburo, sebelum akhirnya mengambil nama Nobunaga di saat ia memasuki usia dewasa. Ia dikenal memiliki sifat yang kurang ajar dan kasar. Pada saat kematian ayahnya di tahun 1551, ia melemparkan kemenyan di altar dan bersikap kasar pada pengikut ayahnya yang tengah berduka. Inilah yang menyebabkan ia diberi julukan "Si Bodoh dari Owari."

Oda Nobunaga, Si Bodoh Dari Owari
Lukisan Oda Nobunaga karya Motohide Kano (image: wikipedia.org)

Nobunaga berhasil mengambil alih harta dan kekuasaan ayahnya dengan membunuh saingannya dalam klaim tersebut, yaitu adiknya, Nobuyuki. Pada tahun 1560, dengan strategi-strateginya yang brilian, Nobunaga berhasil menyatukan seluruh Owari di bawah kekuasaannya, kemudian mengalahkan Yoshimoto Imagawa, seorang daimyo yang cukup berpengaruh di provinsi yang berbatasan dengan Owari. Nobunaga adalah daimyo pertama yang menyertakan pasukan bersenapan tanegashima dalam pasukannya. Ia juga menguasai lahan-lahan subur di Owari, dan juga berpengaruh di antara para pedagang kaya di Nagoya.

Pada tahun 1562 ia membentuk aliansi dengan Tokugawa Ieyasu, seorang daimyo dari provinsi Mikawa (kini bagian dari Aichi), dan pada tahun 1567 ia memindahkan pusat operasinya ke Gifu. Setelahnya, ia berhasil mendudukkan Yoshiaki Ashikaga sebagai shogun di Kyoto, namun setelahnya, karena ketidaksepahaman, Nobunaga akhirnya memakzulkan Yoshiaki Ashikaga, dan mengakhiri masa keshogunan Ashikaga. Pada tahun 1576, untuk memperkuat kekuasaannya, Nobunaga membangun sebuah kastil megah di Azuchi, di tepi danau Biwa.

MELUASKAN KEKUASAAN

Pada tahun 1571, Nobunaga meluluhlantakkan kuil Enryaku di Gunung Hiei yang terletak sedikit di luar Kyoto. Kuil yang menjadi pusat dari aliran agama Buddha Tendai ini adalah sebuah pusat kekuatan politis dan agama sejak awal zaman Heian di abad ke-8. Sementara itu, sekte Ikko yang fanatis pun menghalangi usaha Nobunaga dalam menyatukan seluruh Jepang. Setelah 10 tahun berseteru dengan sekte tersebut, akhirnya melalui mediasi dari pihak kekaisaran, Nobunaga berhasil membuat kuil Hongan di Osaka yang menjadi pusat pertahanan sekte tersebut menyerah pada tahun 1580.

Oda Nobunaga, Si Bodoh Dari Owari
Patung Oda Nobunaga di Gifu, Jepang (image: brittanica.com)

Setelah berakar kuat di Kyoto, Nobunaga memberikan perlindungan kepada para misionaris Yesuit, dan membantu mereka membuka sebuah gereja di ibukota, dan seminari di Azuchi. Nobunaga bukanlah seorang yang beriman, ia membantu kaum Yesuit semata-mata karena ia tertarik kepada budaya Eropa, dan karena dengan melakukan hal tersebut, ia akan dapat memperlemah kekuasaan kuil Buddha.

KEJATUHAN ODA NOBUNAGA

Klan Takeda adalah musuh bebuyutan Nobunaga, dan pada athun 1582 ia mendapatkan kesempatan untuk mengenyahkan ancaman mereka untuk selamanya. Ia mengumpulkan pasukannya yang berukuran antara 50 ribu – 100 ribu orang, dan dengan bantuan Tokugawa Ieyasu dan klan Hojo, ia menyerang wilayah Katsuyori Takeda. Pasukan klan Takeda yang harus melawan pasukan sebesar itu dengan cepat meninggalkan Katsuyori, dan ia akhirnya melakukan seppuku setelah diinggalkan oleh banyak pengikutnya.

Oda Nobunaga, Si Bodoh Dari Owari
Lukisan bayangan wajah Oda Nobunaga oleh Giovanni Niccolo, seorang pelukis Yesuit (image: wikipedia.org)

Pada 21 Mei 1582, Nobunaga kembali ke kastil Azuchi dan ia disambut oleh utusan kekaisaran yang menjanjikan berbagai gelar baru untuknya, termasuk gelar shogun. Nobunaga saat itu tidak memberikan jawabannya, dan pada bulan Juni tahun itu, saat ia berada di Kuil Honno di Kyoto, salah satu pengikutnya, Akechi Mitsuhide melakukan pemberontakan. Nobunaga yang terluka parah dan tidak dapat melarikan diri dari tempat itu, akhirnya terpaksa melakukan seppuku.

Pada saat kematiannya, Nobunaga berhasil menyatukan hampir separuh Jepang di bawah kekuasaannya dan menyingkirkan sistem kekuasaan daimyo-daimyo lama yang memecah-belah. Ia membuka jalan bagi penyatuan Jepang yang berhasil dilakukan oleh Hideyoshi pada tahun 1590-an, dan diresmikan oleh Ieyasu pada awal abad ke-16 dengan pembentukan Keshogunan Tokugawa di Edo pada tahun 1603.

(Featured image: wikipedia.org)