Berita Jepang | Japanesestation.com

FUKUSHIMA - Polisi di Sukagawa, Prefektur Fukushima, mencari seorang pria yang diduga mencekik pacarnya, seorang wanita Jepang berusia 20 tahun di dalam rumahnya.

Menurut polisi, mayat Ruka Kawada ditemukan oleh ibunya di kamarnya hari Jumat lalu sekitar pukul 1:50 dini hari, Fuji TV melaporkan. Sang ibu menelepon 110 dan mengatakan putrinya tidak sadarkan diri dan tubuhnya dingin. Ruka kemudian dibawa ke rumah sakit dimana dia dinyatakan meninggal dunia. Hasil otopsi pada hari Sabtu menunjukkan bahwa wanita Jepang ini tewas dengan cara dicekik.

Wanita Jepang ditemukan tewas (deccanherald.com)
Ilustrasi wanita Jepang ditemukan tewas (deccanherald.com)

Polisi mengatakan mereka sedang mencari pacar Ruka yang terlihat tiba bersamanya di rumah pada Jumat pagi. Sampai saat ini keberadaan sang pacar tidak diketahui. Ruka sendiri sebenarnya tinggal bersama ibu dan saudara lelakinya yang keluar pada hari Jumat pagi. Polisi mengatakan Ruka bekerja untuk sebuah perusahaan yang melakukan pekerjaan dekontaminasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Peristiwa ini menambah catatan tindakan kriminal yang belum terpecahkan di Jepang. Semoga saja tersangka segera tertangkap agar kita semua mendapatkan titik terang dari kasus pembunuhan ini, dan pelaku sesungguhnya mendapatkan hukuman yang setimpal.

Pencarian tersangka oleh pihak kepolisian  (stripes.com)
Ilustrasi borgol - pencarian tersangka oleh pihak kepolisian (stripes.com)

Meski Jepang bisa dibilang memiliki tingkat kriminalitas yang relatif rendah daripada negara-negara maju lainnya, tapi tetap saja warganya harus berhati-hati, terutama tindakan kriminalitas yang memiliki korban wanita dan anak-anak.

Meningkatnya perilaku kejahatan terhadap wanita Jepang dan anak di bawah umur sesungguhnya sudah diprediksi oleh Pemerintah Jepang. Dilansir dari Japan Times, dilaporkan bahwa di Prefektur Aichi seorang pria menerobos masuk ke dalam rumah di mana hanya ada seorang anak perempuan berusia 10 tahun pada akhir Maret lalu. Kasus serupa pun ditemukan di Tokyo, di mana anak-anak menjadi sasaran empuk para penjahat yang memanfaatkan pandemi COVID-19 ini. Maka dari itu pemerintah menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan tidak hanya untuk aspek kesehatan, namun juga keamanan diri dan keluarga. Meski Jepang bisa dibilang memiliki tingkat kriminalitas yang relatif rendah daripada negara-negara maju lainnya, tapi tetap saja warganya harus berhati-hati.