Sebuah stand yang menjual takoyaki jarang sekali menyajikan menu yang terlalu beragam. Menempatkan banyak menu sampingan tambahan akan membutuhkan jenis peralatan yang berbeda juga, sebuah investasi yang tidak sepadan menurut sebagian besar pedagang takoyaki.
Namun, menurut kepolisian Nagoya, kios takoyaki tertentu di kota itu memang menawarkan menu lain selain bola gurita. Itu memang tidak tercantum di menu, tetapi jika kalian mengetahui kode untuk memintanya, kalian bisa mendapatkan takoyaki dengan tambahan obat terlarang, kokain!
Penyelidik mengatakan bahwa Masamichi Shimazu, pemilik kios takoyaki berusia 29 tahun di Sakae, Nagoya, memiliki sistem di mana pelanggan mereka dapat mendapatkan obat terlarang tersebut dengan mengucapkan kode rahasia saat memesan takoyaki mereka.
Kokain tersebut tidak dicampur ke dalam adonan, tetapi ditempatkan ke dalam kantong ziploc yang kemudian dimasukan ke dalam kantong yang lebih besar bersamaan dengan takoyaki yang dipesan, sehingga sistem tersebut tampaknya mengharuskan siapapun yang menginginkan kokain juga harus memesan takoyaki.
Pada 15 Februari, Shimizu dan karyawannya yang berusia 31 tahun, Takao Suzaki, ditemukan memiliki 0,7 gram kokain, yang menurut para penyelidik akan mereka jual, dan pasangan itu ditangkap karena melanggar Undang-Undang Pengendalian Narkotika.
Penggalian selanjutnya menemukan aliran uang ke grup manajemen di Prefektur Mie yang ternyata menjalankan hostess bar tanpa izin. Empat anggota dari kelompok itu yang kemungkinan memiliki hubungan dengan yakuza kini telah ditangkap, sehingga jumlah total mereka tampak seperti jumlah takoyaki pada umumnya.