Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang remaja mencari gadis cantik di tengah kerumunan itu biasa, tapi, bagaimana jika yang dicari bukanlah gadis biasa untuk teman kencan, tapi gadis untuk direkrut menjadi aktris film dewasa? Hal tersebut ternyata benar-benar terjadi di Jepang lho.

Pada Senin (2/6) sore, seorang remaja berusia 17 tahun, sebut saja Taro, terlihat sedang berada di jalanan di pusat kota Batamachi, Fukuoka. Hal ini mungkin memang terlihat biasa bagi remaja seusianya yang hobi mencari gadis cantik untuk diajak kencan. Taro malah mencari wanita untuk direktrut ke fuzoku atau industri hiburan khusus dewasa. Bisnis  fuzoku ini meliputi berbagai pekerjaan, mulai dari hostess di bar, pijat sensual hingga layanan seksual non-penetratif.  

Berbagai tempat hiburan malam Jepang (japantimes.co.jp)
Berbagai tempat hiburan malam Jepang (japantimes.co.jp)

Meskipun legal, cara merekrut langsung di jalan seperti ini hampir tidak pernah terdengar di kawasan di kawasan penuh dengan bar di Jepang. Namun, Taro merasa kondisi ekonomi sulit akibat pandemi seperti saat ini merupakan strategi efektif.

“Banyak wanita yang membutuhkan uang karena virus corona. Karena itu, aku berpikir untuk membantu mereka dengan menawarkan pekerjaan di bisnis fuzoku atau video dewasa,” ujar Taro.

Dan itulah yang dia lakukan. Ia menghampiri seorang wanita yang lewat dan mengatakan, “Perusahaan tempat saya bekerja punya banyak bisnis, mulai dari hostess bar hingga film dewasa. Nah, bagaimana jika bekerja bersama kami?”

Sialnya, Taro malah meemilih wanita yang salah. Bukan, bukan karena wanita ini tidak cantik dan menarik, tapi karena ternyata ia adalah seorang petugas polisi tidak berseragam yang sedang patrol di kota itu. Pasti kalian sudah membayangkan yang terjadi selanjutnya kan? Ya benar, remaja ini langsung diborgol dan ditahan dengan tuduhan melanggar peraturan pencegahan gangguan Prefektur Fukuoka.

Ilustrasi tertangkap polisi (pakutaso.com)
Ilustrasi tertangkap polisi (pakutaso.com)

Sebenarnya, masih belum jelas apa maksud tuduhan tersebut, apakah karena penawaran pekerjaan tersebut, atau karena  fakta bahwa pekerjaan tersebut ditawarkan oleh seorang remaja di bawah umur, atau kombinasi keduanya. Namun, sepertinya remaja yang menulis “pengangguran” di kolom pekerjaan pada laporan kepolisian ini menyiratkan bahwa ia tidak bersekolah ini sedang mencari sumber pendapatan dengan kemampuannya sendiri (meski akhirnya  malah ditangkap seorang polisi wanita) .

Seiring dengan dicabutnya status darurat yang dinyatakan pemerintah Fukouka, pihak kepolisian menemukan makin banyaknya komplain terkait kasus serupa, penawaran pekerjaan dalam bidang fuzoku di area tengah kota. Dan mungkin saja nantinya “bos” Taro lama-kelamaan akan tercium jejaknya oleh pihak kepolisian.