Berita Jepang | Japanesestation.com

Miskomunikasi antara Dinas Sosial Perlindungan Anak di Prefektur Kagawa dan Tokyo mungkin menjadi salah satu faktor dalam penyiksaan seorang gadis berusia 5 tahun, yang meninggal pada Maret lalu, menurut seorang pejabat organisasi pencegahan penyiksaan anak.

Ibu dan ayah tiri Yua Funato ditangkap pada Rabu (06/06) karena dicurigai meninggalkan gadis itu tanpa perawatan dan tanpa makanan yang cukup, sehingga mengakibatkan kematiannya pada 2 Maret. Polisi menuduh Yudai Funato, 33, dan istrinya Yuri, 25 tahun, secara fisik menyiksa gadis itu dari akhir Januari dan tidak memberinya cukup makanan, yang mengakibatkan kematiannya akibat sepsis yang disebabkan oleh pneumonia.

Keluarga itu pernah tinggal di Prefektur Kagawa, di mana Yua dibawa ke perlindungan anak dua kali oleh pusat kesejahteraan anak lokal, sebelum akhirnya pindah ke Tokyo pada akhir Januari 2018. Polisi Prefektur Kagawa telah dua kali melaporkan Yudai Funato ke kejaksaan karena dicurigai menyiksa anak itu. Dia telah ditangkap sebelumnya dan didakwa karena diduga melukai Yua dengan meninju wajahnya di rumah mereka sekitar akhir Februari.

Sebuah dinas sosial pusat kesejahteraan anak di Tokyo juga telah diberitahu oleh mitranya di Kagawa tentang kasus Yua, tetapi para pegawainya tidak pernah bertemu dengan gadis itu. Mereka pernah datang pada tanggal 9 Februari, tetapi ditolak oleh ibu Yua, yang mengatakan, "Tinggalkan kami sendiri."

Miskomunikasi antara Dinas Sosial Kagawa dan Tokyo Dianggap Salah Satu Faktor Meninggalnya Anak 5 tahun
Kumpulan Foto Yua (image: Seesa)

Dinas sosial Shinagawa juga tidak dapat menghubungi Yua pada sesi briefing untuk siswa baru di sekolah dasar setempat karena hanya ibu gadis itu yang menghadiri acara tersebut. Seorang pejabat Pemerintah Metropolitan Tokyo mengatakan, "Kami sadar akan pentingnya untuk terus mengawasi keluarga tersebut tetapi tidak mengira gadis itu berada dalam bahaya."

Tetsuro Tsuzaki, yang mengepalai Asosiasi untuk Pencegahan Penyiksaan dan Penelantaran Anak, mengatakan kematian Yua adalah hasil dari "miskomunikasi" antara dua otoritas kesejahteraan lokal. Dinas sosial Kagawa gagal menyampaikan informasi mengenai kondisi urgensi bahaya kepada dinas sosial Shinagawa.

Seorang pejabat Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan mengakui risiko bahwa kasus-kasus pelecehan anak dapat diabaikan karena keluarga yang bermasalah pindah. Akan lebih baik jika kedua pusat kesejahteraan anak memiliki tingkat kesadaran risiko yang sama dalam kasus di mana seorang anak pindah ke kota baru.

Sebelum meninggal, Yua sempat menuliskan catatan untuk orang tuanya agar berhenti menyiksanya. Dalam salah satu catatan yang ditemukan oleh polisi, Yua menulis: “Besok, saya akan melakukan lebih baik daripada hari ini. Tolong maafkan saya.” Di memo lain, dia menulis bahwa dia menyesal karena telah bermain dan tidak akan melakukannya lagi.

Selain itu, alasan lain kenapa Yua terkena pneumonia dan radang dingin kemungkinan besar karena tidak adanya sistem pencahayaan di kamar Yua, sehingga dia harus ke beranda untuk belajar dan berlatih hiragana setiap paginya. Keluarga telah pindah dari prefektur Shikoku ke ibukota dua bulan sebelum Yua meninggal.

featured image: Mainichi, docomo, dkmt)