Berita Jepang | Japanesestation.com

Berdasarkan hasil survei online pada Rabu, 24 Maret 2021 kemarin yang dilakukan oleh orang dalam industri menunjukkan dalam satu dekade terakhir, sekitar 80% orang yang bekerja di industri seni Jepang mengatakan telah menjadi sasaran penyalahgunaan kekuasaan maupun dilecehkan secara seksual.

Dari 1.449 responden, 1.195 orang di antaranya yang melaporkan pelecehan kebanyakan adalah wanita, orang-orang ataupun freelancer. Industri tempat mereka bekerja mulai dari industri anime hingga seni klasik. Karena masih membutuhkan pekerjaan tersebut, korban kesulitan untuk mengadu.

pekerja seni di jepang alami pelecehan survei online japanesestation.com
Ilustrasi pelecehan di tempat kerja (bengohiroba.jp)

Korban penyalahgunaan kekuasaan oleh atasan harus berhadapan dengan kritik yang tidak masuk akal berdasarkan kriteria ketika evaluasi kerja. Orang dalam yang mengadakan survei mengatakan hal ini lebih sering terjadi di industri seni dibandingkan dengan industri lain karena standar yang tidak jelas untuk evaluasi.

Seorang aktor pria berusia 20an menulis dalam survei bahwa ketika pesta pasca-produksi di sekolah akting, aktor lain yang bergabung dengan sekolah tersebut pada waktu yang sama diberitahu untuk mengkritiknya.

Seorang kartunis berusia 30an mengeluh diejek oleh editornya, dengan mengatakan, "Karena apa yang Anda pakai tidak keren, pekerjaan Anda juga tidak memiliki gaya."  

Lalu seorang aktris berusia 30an mengatakan dia diberitahu pada hari H pertunjukan teater bahwa kostumnya diubah menjadi pakaian renang secara tiba-tiba.

Beberapa korban pelecehan seksual juga mengeluhkan permintaan ketelanjangan yang tidak masuk akal dengan klaim nilai artistik. Yang lainnya mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk memberikan ‘bantuan’ seksual sebagai imbalan pekerjaan.

Sekitar 60% responden adalah freelancer.  Banyak yang merasa tidak aman karena tidak diberi kontrak untuk ditandatangani, mengharuskan mereka bekerja dalam kondisi kerja dan upah yang tidak jelas.

foto naomi watanabe
Naomi Watanabe (watanabenaomi703)

Muncul berita akhir-akhir ini dimana direktur eksekutif kreatif Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo musim panas ini mengusulkan seorang model ukuran plus Jepang, Naomi Watanabe, harus turun dengan kostum babi selama upacara pembukaan Olimpiade. Hal ini membuat pelecehan di dunia seni mendapatkan perhatian yang lebih menonjol lagi. Sutradara Hiroshi Sasaki mengundurkan diri dari jabatannya setelah hal tersebut.