Tahun 2019 silam, Microsoft Japan membuat suatu gerakan keren: weekend 3 hari bagi para pekerjanya! Dan yang lebih kerennya lagi, libur yang diperbanyak ini terbukti meningkatkan produktivitas para pekerja. Hal ini tentu saja membuat masyarakat Jepang lain berharap agar perusahaan Jepang lain mengikutinya, mengubah kebiasaaan dan kultur kerja Jepang yang toxic. Tapi, apakah bisa?
Sayangnya, bukan hal itu yang didapatkan. Malahan, beberapa waktu lalu, sebuah kantor pemerintah di Jepang memotong gaji karyawannya hanya karena pulang 2 menit lebih cepat. Tapi tenang saja, sepertinya ada secercah harapan nih, karena Jepang mungkin akan menerapkan weekend 3 hari!
Ya, pada sebuah konferensi pers pada 5 April lalu, politikus Liberal Democratic Party (LDP) sekaligus Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan bahwa pemerintah akan mempetimbangkan agar pekerja full-time dapat memilih jadwal di mana mereka memiliki 3 hari libur dalam seminggu,
Dalam konferensi pers, Kato mengatakan pentingnya menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan. Dengan mengimplementasikan 3 hari libur setiap minggunya, para pekerja dapat mengurangi beban mereka dan bisa mengurus hal lain seperti mengurus anak mereka serta merawat kerabat yang sakit atau lansia. Liburan 3 hari juga dapat membuat orang-orang bepergian lebih lama, dapat membantu industri pariwisata Jepang yang merugi akibat pandemi.
Tapi di sisi lain, banyak yang mengkhawatirkan dampak yang dibawanya. Liburan ini berpotensi menurunkan upah. Beberapa perusahaan juga bisa saha memutuskan membuat aturan jam kerja yang lebih panjang di hari kerja untuk menyeimbangkan jam kerja yang hilang karena liburan ekstra. Jika peraturan ini benar-benar diterapkan, hukum dan peraturan baru pun harus dibuat.
LDP pun telah memulai diskusi terkait ide 3 hari libur ini. Diperkirakan, mereka akan mengirimkan proposalnya setelah berkonsultasi dengan para ahli.
Nah, bagaimana pendapat netizen Jepang? Kira-kira begini:
“Semua orang juga bisa ngomong ‘kami akan memikirkannya’ ... Tapi aku akan menantikan hasilnya.”
“Aku tak yakin bisnis kecil bisa melakukan ini”
“Akan sempurna jika kita lebih banyak libur tapi gaji tetap sama”
“Jika lebih banyak libur, aku yakin jam kerja di hari kerja pasti akan lebih panjang.”
Sangat skeptis ya? Tapi kita berdoa saja deh semoga pemerintah Jepang benar-benar bisa membuat libur 3 hari ini terwujud dan mengurangi toxic-nya kultur kerja mereka!