Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang saat ini mulai meningkatkan perhatian mereka terhadap masyarakat disabilitas di stasiun yang tidak berpetugas. Hampir setengah stasiun di Jepang sudah tidak memiliki petugas stasiun. Hal tersebut menyebabkan penumpang dengan disabilitas cukup kesulitan menggunakan fasilitas stasiun ini.

Pemerintah Jepang saat ini sedang merancang ketentuan untuk perusahaan kereta mengatasi permasalahan tersebut. Dilansir Mainichi Japan, pemerintah juga memberikan contoh akan kebijakan yang perlu ditambahkan. Hal tersebut terlihat pada revisi peraturan aksesibilitas transportasi yang diberlakukan pada Mei lalu.

Ilustrasi
Ilustrasi penumpang disabilitas di stasiun kereta (Sumber: Mainichi Japan)

Hal ini memungkinkan akan diberikannya petugas khusus untuk penumpang disabilitas yang membutuhkan bantuan. Selain itu, akan ada ketentuan untuk pemasangan fasilitas yang membantu penumpang disabilitas agar bisa menggunakan fasilitas secara mandiri. Berdasarkan Asahi Shimbun, kebijakan ini direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2021.

Pemerintah Jepang menyebutkan bahwa berdasarkan data 2019, terdapat 9.465 stasiun kereta yang beroperasi di seluruh negeri. Hampir setengah darinya, 4.564 stasiun beroperasi sendiri tanpa ada satu pun petugas stasiun, mayoritas stasiun berada di daerah pedesaan. Tidak adanya petugas di stasiun ini berkaitan dengan menurunnya penumpang kereta di stasiun bersangkutan dan penurunan angka kelahiran.

Hal ini cukup merugikan bagi penumpang kereta dengan disabilitas yang membutuhkan panduan. Banyak penumpang disabilitas yang protes karena tidak ada petugas yang bisa membantu. Bahkan, seorang pengguna kursi roda di Oita membawa persoalan ini ke pengadilan dengan Kyushu Railway Co pada September lalu.