Berita Jepang | Japanesestation.com

Apakah kalian pernah mendengar istilah paralimpiade? Paralimpiade adalah sebuah pertandingan olahraga dengan berbagai nomor untuk atlet disabilitas yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral. Cacat ini termasuk dalam ketidakmampuan dalam mobilitas, cacat karena amputasi, gangguan penglihatan dan mereka yang menderita cerebral palsy. Paralimpiade diselenggarakan setiap empat tahun, setelah Olimpiade, dan diatur oleh Komite Paralimpiade Internasional (IPC).

Jepang memiliki beberapa atlet disabilitas yang sukses mengharumkan nama negaranya. Berikut adalah beberapa atlet yang pernah mendapatkan medali emas di bidang yang diwakilinya:

1. Keichii Kimura
Perkenalkan, 3 Atlet Disabilitas Jepang yang Memukau dan Pantang Menyerah!
(image: zimbio)

Keiichi Kimura lahir di Ritto, Prefektur Shiga, pada bulan September 1990. Ayahnya, Minoru, 56, dan ibunya, Masami, 54 tahun, membawanya ke pusat medis pediatrik karena mereka menyadari dia sering menabrak sudut meja makan ketika dia baru saja mulai berjalan. Mereka juga khawatir bahwa matanya tidak fokus. Dokter mendiagnosis Kimura dengan vitreoretinopathy proliferatif (PVR). Pada umur 3 tahun, matanya dioperasi dan hingga dewasa dia tidak memiliki ingatan mengenai indahnya dunia karena dia selalu melihat semua gelap dan hitam.

Namun, ibunya tidak menyerah dan mengajak anaknya itu untuk kursus renang agar dia dapat melupakan masalahnya. Karena dia tidak bisa melihat, dia berenang tanpa perlu khawatir dengan orang sekitar yang berenang dengannya dan menjadikan kekurangannya itu jadi kelebihan. Kimura memenangkan medali perak dalam gaya dada 100 meter di London Paralympics. Waktu terbaiknya dalam acara ini adalah 1 menit, 12,28 detik.

2. Sae Tsuji
Perkenalkan, 3 Atlet Disabilitas Jepang yang Memukau dan Pantang Menyerah!
(image: athlete photo journal)

Lahir tahun 1994 di Hokkaido, Sae Tsuji adalah pelari cepat dengan defisiensi anggota tubuh kanan. Tsuji awalnya bermain handball ketika dia di sekolah dasar. Prestasinya sebagai pemain handball termasuk cemerlang, dia mencapai perempat final di Kejuaraan Antar SMA Jepang, dan bersaing di Festival Olahraga Nasional. Dia akhirnya beralih ke paralimpiade saat menjadi mahasiswa Nippon Sport Science University. Tsuji menempati posisi keenam dalam Kejuaraan Dunia Atletik IPC 2015. Tahun berikutnya, ia memenangkan medali perunggu di T47 400m di Rio 2016 Paralympic Games. Tsuji adalah seorang mahasiswa pascasarjana di Nippon Sport Science University.

3. Gurimu Narita
https://www.instagram.com/p/BaNd6aJnkYH/?hl=ja&taken-by=never_give_up_grim

Atlet kelahiran 1 Februari 1994 ini telah memborong 2 medali emas dan perunggu di bidang slalom dan snowboarding pada paralimpiade Pyeongchang 2018 lalu. Dia memiliki kelumpuhan di lutut kirinya sebagai akibat dari kerusakan saraf di bagian bawah kakinya. Dia mendapatkan cedera tersebut pada 2013 selama menjadi atlet trampolin. Dengan semangat visinya yang pantang menyerah, dia akhirnya menjadi atlet paralimpiade cabang snowboard sejak tahun 2016. Dia didorong untuk mengambil olahraga ini dengan serius oleh keluarganya. Motivasinya yang tinggi membawanya ke kemenangan dan mendapatkan medali emas di tahun pertamanya debut menjadi atlet snowboard.