Maret 2020 menjadi hari yang menyedihkan dimana bangunan ikonik Stasiun Harajuku dibongkar dan digantikan dengan kompleks yang lebih besar dan lebih modern. Meskipun perubahan ini mungkin disebabkan oleh kerumunan yang semakin bertambah, kompleks baru tersebut kurang memiliki pesona yang khas seperti bangunan asli tahun 1924, yang merupakan bangunan stasiun kayu tertua di Tokyo.
Pengumuman terbaru dari Perusahaan Kereta Api Jepang Timur (JR East) membawa kegembiraan karena mereka mengungkapkan rencana untuk menghidupkan kembali bangunan stasiun asli sebagai bagian dari proyek pengembangan baru.
Dengan bahan-bahan yang diselamatkan dan dipertahankan dari struktur lama yang telah dibongkar, perusahaan bermaksud untuk merekonstruksi bangunan ikonis tersebut. Kali ini, bangunan tersebut akan berfungsi sebagai titik fokus untuk kompleks komersial baru yang terletak di sisi utara stasiun yang nantinya akan direvitalisasi.
Kompleks baru ini, yang terdiri dari satu tingkat bawah tanah dan empat tingkat di atasnya, akan membentang di atas sebuah lahan seluas 1.170 meter persegi. Pengembangan ini didasarkan pada konsep 'terhubung dengan waktu, kota, dan budaya', dan bertujuan untuk menjadi simbol baru dari Harajuku dengan menghormati warisan masa lalu dan saat ini.
Meskipun masih belum terlihat apakah stasiun lama akan muncul dalam keadaan sesuai dengan aslinya, JR East mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menggunakan kembali sebanyak mungkin bahan dari bangunan lama, sambil memastikan komponen-komponen tersebut sesuai dengan hukum dan peraturan saat ini.
Konstruksi ini dijadwalkan akan berlangsung selama delapan bulan, dari Mei hingga Desember 2026, dengan pembukaan fasilitas komersial direncanakan pada musim dingin 2026.