Berita Jepang | Japanesestation.com

Pandemi COVID-19 berdampak negatif pada sektor bisnis terutama restoran, karena berkumpul di tempat yang tertutup adalah hal yang dihindari banyak orang. Beberapa restoran Jepang seperti Saizeriya berupaya menciptakan masker khusus yang memungkinkan pelanggan untuk makan, tetapi keefektifannya masih diperdebatkan. Baru-baru ini, pemerintah Prefektur Hyogo memutuskan strategi baru untuk meningkatkan sektor bisnis, yaitu dengan memberikan kipas Jepang ke restoran di sekitar untuk digunakan pelanggan saat makan.

Tujuan penggunaan kipas adalah agar para pelanggan restoran menutup mulut mereka dengan kipas tersebut saat berbicara agar mencegah penyebaran virus. Kipas dipilih karena dapat dipegang saat makan, berbeda dengan masker yang harus dilepas.

Rencananya pemerintah Prefektur Hyogo adalah untuk mendistribusikan 20 kipas ke setiap restoran di ibu kota Kobe serta tiga kota lainnya, dengan total 320.000 kipas. Toshizo Ido, Gubernur Prefektur Hyogo, mengatakan bahwa kipas lebih efektif dibanding penggunaan masker karena "Saat Anda melepas masker, risiko penyebaran virus meningkat."

Namun, apakah menggunakan kipas dapat menjadi solusi yang efektif? Netizen Jepang memberi respon terhadap tindakan tersebut:

"Sepertinya mereka kehabisan ide."
"Aku pikir mereka lupa tentang mikrodroplet yang dapat menembus kipas."
“Jika kamu makan di luar dengan seseorang yang terinfeksi, uchiwa tidak akan membantu.”
“Bagaimana ide ini bisa disarankan, apalagi disetujui?”
"Mereka mungkin memiliki banyak stok kipas yang perlu disingkirkan."
"Apa mereka benar-benar harus makan di luar bersama orang lain?"

Walaupun adanya pelindung mulut bisa dibilang lebih baik daripada tidak sama sekali, tindakan terbaik adalah tidak keluar rumah jika memungkinkan. Keefektifan penggunaan kipas saat makan di restoran yang ramai masih dipertanyakan.