Berita Jepang | Japanesestation.com

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada Minggu (3/4) lalu bahwa dirinya akan memperketat langkah pencegahan COVID-19 demi mencegah kebangkitan kembali dan makin menyebarnya mutasi virus COVID-19 baru, “Eek.”

Dalam sebuah program di Fuji TV, Suga mengatakan bahwa ada kemungkinan Tokyo akan dimasukkan ke dalam daftar area yang melakukan lockdown (termasuk Osaka) mulai Senin lalu.

"Segala kemungkinan telah dipertimbangkan. Tidak penting di mana, kami akan segera bertindak.”

covid-19 mutasi japanesestation.com
Ilustrasi virus COVID-19 (mainichi.jp)

Jepang kini masih harus menghadapi bangkitnya kembali COVID-19 menjelang Tokyo Olympics yang akan dimulai pada Juli mendatang dan vaksinasi skala besar yang belum juga dimulai.

Pada Minggu lalu, tercatat 355 kasus baru dilaporkan di Tokyo. Meksi jumlah tersebut masih jauh di bawah puncak infeksi pada Januari lalu, dengan jumlah kasus mencapai 2.500 kasus.

Ahli kesehatan juga prihatin terhadap mutasi COVID-19 di antara mereka yang baru-baru ini terbukti positif di Osaka. Varian yang diketahui telah muncul di Inggris tersebut dikhawatirkan sangat menular.

Pada Minggu lalu, total 594 kasus virus corona baru dilaporkan terjadi di Osaka, setelah satu hari sebelumnya, total 666 kasus baru tercatat.

imigrasi jepang covid-19 japanesestation.com
Virus COVID-19 (istockphoto)

Varian virus telah muncul di seluruh dunia sejak tahun lalu, termasuk mutasi E484 yang terdeteksi di beberapa kasus di Tokyo akhir-akhir ini. Menurut penyiar NHK, sekitar 70% pasien COVID-19 yang dites di rumah sakit Tokyo bulan lalu membawa mutasi E484K, yang dijuluki "Eek" oleh beberapa ilmuwan dan dikenal karena mengurangi kinerja vaksin.

Mutasi "Eek" ini ditemukan pada 10 dari 14 orang yang dites positif COVID-19 di Rumah Sakit Medis Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo pada Maret lalu.

Selama dua bulan hingga Maret lalu, 12 dari 36 pasien COVID membawa mutasi. Padahal, tidak ada dari mereka yang baru-baru ini bepergian ke luar negeri atau melaporkan kontak dengan orang yang mengalaminya.

Pihak rumah sakit sendiri belum mengonfrimasi secara resmi laporan tersebut.