Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang polisi yang baik tentunya dituntut untuk meninggalkan urusan dan hasrat dunia sementara saat bertugas dan masih memakai seragamnya. Namun, nampaknya tidak semua orang bisa melakukan itu, misalnya saja polisi yang malah menjadikan posnya sebagai “love hotel beberapa waktu yang lalu. Dan kini, ada lagi nih petugas polisi serupa yang nampaknya tak mampu menahan nafsu duniawi saat bertugas. Ya, seorang polisi Jepang malah memindahkan video erotis dari handphone milik seorang tersangka.

Kejadian ini terjadi pada 28 Oktober tahun lalu, di mana seorang polisi Jepang memutuskan untuk mengirimkan beberapa video erotis. Kok bisa? Jadi, petugas polisi Jepang dari Kepolisian Metropolitan Tokyo yang bertugas di Pos Polisi Nishiarai ini tengah menganalisa smartphone milik seorang tersangka sebagai barang bukti. Nah, setelah semua prosedur selesai, petugas polisi berusia 36 tahun ini memutuskan untuk pergi ke toilet dengan smartphone tersebut masih di tangannya.

Nampaknya, saat pemeriksaan, mata sang polisi menangkap beberapa video erotis dalam smartphone tersebut. Memanfaatkan privasi toilet, ia pun mengirimkan konten dari smartphone tersangka ke handphone-nya menggunakan aplikasi chatting LINE. Dan inilah yang membuatnya terciduk.

polisi Jepang video dewasa japanesestation.com
Ilustrasi polisi Jepang (pakutaso.com)

Setelah smartphone dikembalikan pada tersangka, ia langsung menyadari adanya LINE transfer yang dilakukan tanpa seizinnya dan melaporkannya pada kepolisian. Investigasi tersebut akhirnya mengarah kepada sang polisi senior yang mendapat teguran pada 9 Oktober 2020 lalu. Sebagai hukuman karena “merusak” barang bukti, gajinya pun dipotong 10% selama 2 bulan ke depan.

Namun, karena ia juga dituntut dengan tuduhan “akses ilegal,” ia pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya secara sukarela. Ia juga mengatakan pada para petugas yang memeriksanya bahwa ia melakukan hal itu karena penasaran.

Mendengar berita ini, tentu saja netizen Jepang mengemukakan komentar unik mereka.

“Haha, kelihatannya ia ingin menginvestigasi dirinya sendiri.”

“Sebenarnya ini bukanlah masalah besar, tapi meninggalkan barang bukti itu rasanya bodoh sekali.”

“Video porno memang untuk dibagikan.”

“Ke-horny-an pria ini melampaui batas hukum.”

“Setidaknya kini ia punya waktu untuk menonton video-video itu.”

“Hapus dong chat-nya! ”

“Aku ingin mengetahui isi videonya.”

“Jika video tersebut cuma video dewasa biasa, sepertinya tidak masalah. Tapi jika itu adalah video pelaku dan pacarnya, tentu saja salah.”

“Aku berpikir seberapa sering hal seperti ini terjadi dan petugasnya tak ditangkap.”

“LINE?! Jika itu Android, hubungkan USB. Jika Apple, gunakan AirDrop. Bodoh sekali.”

Ya, memang benar. Di zaman maju seperti ini, banyak cara untuk memindahkan data dengan mudah tanpa ketahuan. Menggunakan LINE sama saja dengan “bunuh diri” karena ID-mu akan terlihat kan?

Keimpulannya sih, jangan ditiru ya. Dan jika kamu benar-benar ingin melakukannya, carilah cara pintar untuk memindahkan video dewasa itu. Jangan seperti polisi Jepang di atas!