Hutan Aokigahara mungkin dikenal oleh orang-orang sebagai hutan menyeramkan yang sering digunakan sebagai lokasi orang-orang Jepang untuk mengakhiri hidupnya. Namun, tahukah kamu kalau Jepang masih punya satu spot bunuh diri lagi? Itulah Tojinbo Cliff, tebing tempat bunuh diri orang Jepang. Seperti apakah bentuknya? Mari kita telusuri.
Apa Itu Tojinbo?
Sebelum menyelidiki lebih dalam, harus tahu dulu kan apa itu Tojinbo Cliff? Nah, dilansir dari Japan Guide, Tojinbo (東尋坊, Tōjinbō) adalah sebuah tebing terjal berbatu sepanjang 1 kilometer yang terletak di sepanjang Laut Jepang di utara Kota Fukui. Batuan di sekitar garis pantainya terkikis ombak, menyisakan sebuah jurang dalam dan tebing terjal yang menjulang 30 meter dari permukaan laut. Jika dilihat-lihat, batu kasar berbentuk pilar di Tojinbo Cliff memiliki bentuk layaknya kumpulan batang hexagonal dan pentagonal, sangat unik. Pemandangan ini hanya bisa dilihat di 3 tempat di dunia lho!
Jika melihat gambar dan deskripsinya, cantik ya? Pasti tidak akan ada yang emnyangka kalau tempat ini merupakan lokasi bunuh diri kan?
Legenda Tojinbo
Melihat batu-batu besar berwarna gelap yang memberi kesan indah namun misterius di tebing ini, tidak aneh kan jika ada legenda kelam yang menyelimutinya?
Dalam legenda, disebutkan pada tahun 1182, ada seorang biksu yang sangat tidak disukai orang-orang. Biksu bernama Tojinbo ini datang dari Kuil Heisenji, sebuah kuil besar di dekat Kota Fukui. Ia digiring ke area tebing ini oleh para biksu lain dengan iming-iming sebuah pesta pinggir laut yang meriah. Pesta memang berjalan di atas tebing, namun teman-temannya membuat Tojinbo sangat mabuk hingga ia tak memiliki pertahanan diri dan tak menyadari bahwa ia didorong dari atas tebing oleh teman-temannya.
Legenda lain menyebutkan bahwa Tojinbo, seorang biksu menjijikan, jatuh cinta pada seorang puteri bernama Aya dan pria lain yang menyukai sang puteri pun mengundangnya untuk nomikai dan mendorong Tojinbo dari tebing curam itu.
Meskipun berbeda, kedua versi sama-sama menyebutkan kalau hantu Tojinbo maish menghantui tebing tersebut hingga kini, dan nama tebing ini pun diambil dari nama biksu malang yang terbunuh itu. Apakah benar? Tidak ada yang tahu kepastiannya.
Spot Bunuh Diri
Di balik keindahannya, Tojinbo Cliff nyatanya merupakan salah satu spot bunuh diri utama di Jepang. Memang, aksesnya sangat mudah dan tempatnya yang curam menjanjikanmu untuk mati dengan cepat sambil dikelilingi pemandangan cantik tanpa harus membuat masalah serta mengotori area (laut dapat membuat semua darah tercuci bersih kan?). Karena itu, tak aneh jika tingkat bunuh diri di area ini meroket pada tahun 1990-an hingga 2000-an.
Beberapa tahun lalu, ada sekitar 25 orang yang melompat dari Tebing Tojinbo setiap tahunnya. Artinya, rata-rata ada 2 kasus bunuh diri per bulan.
Untungnya, angka ini sudah menurun berkat seorang pensiunan polisi yang membentuk sebuah kelompok relawan yang bertugas mencari orang-orang yang terlihat ingin bunuh diri di puncak tebing. Mereka akan mendekati pengunjung yang terlihat kebingungan dan mengajak mereka berbicara jika dibutuhkan, dan mencoba menawarkan bantuan untuk meringankan beban dan masalah pribadi mereka.
Selain itu, di sepanjang jalan menuju puncak tebing, telah terpasang beberapa telepon yang terhubung ke hotline bunuh diri Jepang.
Sayangnya, setiap satu bulan sekali, selalu ada seseorang yang melompat dan mengakhiri hidupnya di Tojinbo Cliff.
Itulah cerita di balik Tojinbo Cliff, tebing tempat bunuh diri orang Jepang yang cantik namun mengerikan.
Sumber: