Berita Jepang | Japanesestation.com

Perusahaan produsen ikan kaleng di area Tohoku Jepang yang hancur akibat bencana gempa bumi dan tsunami 2011 silam memberikan produk-produk kaya protein bagi siswa sekolah di negara berkembang sebagai rasa terima kasih atas bantuan rekonstruksi yang diberikan kepada mereka.

Melansir Mainichi, menjelang peringatan 10 tahun terjadinya bencana tersebut yang jatuh pada tanggal 11 Maret, presiden dari Iwate Canning Co., produsen sarden dan makarel kalengan, mengatakan bahwa kini telah saatnya mereka berpikir untuk membalas jasa dan dukungan yang diberikan oleh orang-orang, baik dari pemerintahan Jepang dan negara lain, pada area yang terdampak bencana besar tersebut.

"Mengetahui bahwa ikan kalengan kami dapat membantu anak-anak di luar neeri, anggota pabrik kami merasakan pentingnya proyek ini. Selama 10 tahun terakhir, kami terus memikirkan cara membalas jasa-jasa orang lain pada kami,” ujar Presiden Sumiaki Yamashita.

perusahaan jepang ikan kaleng japanesestation.com
Pekerja di pabrik Iwate Canning Co.di Kamaishi di Prefektur Iwate Prefecture pada 28 September 2016. (Iwate Canning Co./Kyodo).

Iwate Canning dan 6 perusahaan lain dari Prefektur Aomori, Iwate, Miyagi, Ibaraki dan Chiba yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami pada 2011 silam, telah membagikan sekitar 800 hingga 1.000 ton ikan kalengan setiap tahunnya pada berbagai negara di Asia dan Afrika melalui  World Food Program.

Proyek bantuan tersebut didanai oleh bantuan hibah Jepang yang berjumlah sekitar 5 miliar yen (sekitar 693 miliar rupiah), yang berasal dari dana fiskal Jepang 2011 guna melakukan rekonstruksi pembangunan. Kini, ada beberapa negara yang menjadi penerima bantuan ini, yaitu Burundi, Kamboja, Republik Kongo, Ghana, Guinea-Bissau, Senegal, Sri Lanka, Laos dan Lesotho.

perusahaan jepang ikan kaleng japanesestation.com
Makarel kaleng yang dikirimkan ke Laos via World Food Program sebagai bagian dari bantuan asing Jepang. (WFP/Vilakhone Sipaseuth/Kyodo)

Beberapa dari negara di atas sempat menawarkan bantuan bagi Jepang saat bencana tersebut terjadi, seperti  Sri Lanka yang mendonasikan uang sebesar 1 juta dolar Amerika dan 3 juta kantong teh serta mengirimkan sebuah tim guna membantu pembangunan kembali dan membereskan puing-puing.  

"Saya menyadari bahwa bantuan internasional tidak boleh satu arah saja. Kami tentu saja mendapat manfaat dari anggaran rekonstruksi, tetapi dengan ini, anak-anak di negara berkembang juga bisa mendapatkan nutrisi yang berharga," ujar Yamashita.

Pria yang sempat melihat dua pabriknya di Miyako dan Ofunato di Prefektur Iwate terpaksa tutup akibat tsunami ini pun berharap agar Jepang dan negara-negara lain dapat terus saling mendukung.

Sementara itu, Japan Suisankanzume Packers Association, sebuah kelompok industri produsen ikan kaleng yang menyelenggarakan proyek tersebut bersama Kementerian Luar Negeri dan WFP mengatakan bahwa ikan kaleng dapat membantu memenuhi kebutuhan protein anak-anak di negara berkembang dan juga berkontribusi untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat.

"Makarel dan sarden kalengan digunakan untuk makanan di sekolah. Layanan makanan ini juga memberikan motivasi kepada anak-anak untuk datang ke sekolah dan belajar," kata Tsutomu Matsuura, direktur pelaksana asosiasi.

Petani lokal juga didorong untuk mengembangkan sayuran untuk makanan sekolah, yang telah berkontribusi dalam menghidupkan kembali perekonomian lokal.