Berita Jepang | Japanesestation.com

Sebuah monumen untuk mengenang Chiune Sugihara, seorang diplomat Jepang yang mengabaikan instruksi Tokyo dan mengeluarkan ribuan visa transit bagi orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari penganiayaan Nazi saat Perang Dunia II silam. Monumen untuk mengenang jasa Chiune Sugihara beserta istrinya, Yukiko, tersebut dibangun di sebuah taman di tempat kelahiran sang istri, Numazu, Prefektur Shizuoka, pada Minggu (1/11) lalu.  

Chiune Sugihara merupakan seorang konsul Jepang di Kota Kaunas di Lituania pada tahun 1939-1940. Beberapa minggu sebelum konsulat tersebut ditutup pada September 1940, pasangan Sugihara memutuskan bahwa mereka harus mengeluarkan visa transit bagi para pengungsi Yahudi yang melarikan diri dari Polandia yang diduduki tentara Nazi, membuat mereka dapat melarikan diri menuju negara dunia ketiga melalui Jepang.

Chiune pun menghabiskan waktu satu bulan lebih untuk membuat visa tersebut dan berhasil mengeluarkan 2.139 visa sebelum ia dipaksa meninggalkan Kaunas setelah tentara Uni Soviet menguasai Lituania. Menurut sumber, ia bahkan masih memberikan dokumen visa dari jendela kereta yang membawanya pergi dari negara itu. Sementara itu, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, visa transit tersbeut dibagikan ke setiap kepala keluarga dan berlaku untuk setiap anggota keluarga yang terdaftar dalam paspor milik penerima. Artinya, visa tersebut telah menyelamatkan ribuan orang.

Upacara peresmian monumen di Taman Minatoguchi di Numazu pada 1 November lalu juga dihadiri oleh Duta Besar Lituania Gediminas Varvuolis, seorang staf hubungan masyarakat Kedutaan Besar Israel, dan berbagai figur penting lainnya.