Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang pesumo Jepang  benama Shobushi alias Kiyotaka Suetake dilaporkan meninggal akibat kegagalan organ yang disebabkan oleh virus COVID-19 pada Rabu (13/5).

Menurut Kyodo News, Shobushi merupakan pesumo Jepang pertama yang dinyatakan positif corona virus pada 10 April lalu. Setelah dinyatakan positif, kondisinya memburuk dengan cepat dan dilarikan ke ICU 9 hari kemudian.

Menonton latihan pagi atlet sumo di Shitamachi. (jw-webmagazine.com)
Pesumo (jw-webmagazine.com)

Ketua Japan Sumo Association (JSA) Hakkaku pun mengungkapkan rasa bela sungkawanya.

"Aku hanya bisa membayangkan betapa sulitnya ia berjuang melawan penyakit selama lebih dari satu bulan. Namun layaknya seorang pesumo, ia menahannya dengan berani dan berjuang melawan penyakit itu hingga akhir,” ujarnya pada Kyodo News.

"Sekarang, aku hanya ingin ia beristirahat dengan tenang di sana,” tambahnya.

Shobushi mulai menampakan gelaja awal pada 4 April dengan mengalami demam tinggi, mencapai 38 derajat Celcius.  Stablemaster-nya (pelatih sumo) mengatakan bahwa mereka sulit mengontak kantor kesehatan masyarakat dan rumah sakit untuk merawat Shobushi.

Akhirnya Shobushi dilarikan ke sebuah rumah sakit di Tokyo pada 8 April setelah demamnya tidak kunjung turun dan mulai mengalami batuk darah. Namun, hasil tes menyatakan ia negatif COVID-19.

Keesokan harinya, kondisinya memburuk dan dipindahkan ke rumah sakit lain. Pada 10 April, akhirnya ia dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Sembilan hari kemudian, kondisinya makin memburuk dan ia dilarikan ke ICU.

Pada Rabu malam, pesumo berusia 28 tahun ini meninggal dunia di rumah sakit, dan hingga berita ini diturunkan, tidak diketahui apakah ia menderita kondisi kesehatan lain yang belum diketahui.

Menurut menteri kesehatan Jepang, Shobushi merupakan orang Jepang pertama berusia 20 tahunan yang meninggal akibat virus mematikan itu. Berbeda dengan mayoritas penduduk Jepang yang meninggal akibat virus tersebut, mereka berusia di atas 50 tahun.

Shobushi sendiri memulai debut profesionalnya pada 2007 dan berhasil meraih peringkat 11 di divisi tingkat 4 olahraga tersebut, Sandanme.

Kepergian pesumo muda ini tentunya menyisakan duka mendalam bagi netizen dan fansnya. Seperti beberapa komentar di media social Twitter berikut.

"Shobushi adalah pesumo muda yang keren. Rest in peace.”

“Kita tidak boleh lupa bahwa meski kita masih muda atau kuat, virus corona bisa saja membunuhmu.”

Selain dua komentar di atas, ada juga yang berdebat tentang apakah Shobushi dapat selamat atau tidak jika mendapat pertolongan lebih cepat.

Sebuah laporan dari Reuters mengatakan bahwa minggu ini saja, lebih dari 90% ranjang di rumah sakit khusus COVID-19 di Tokyo sudah penuh. Reuters juga mengutip kata-kata Kementerian Kesehatan Jepang yang mengatakan bahwa 1832 kasur dari total 2000 kasur sudah terisi penuh.

Hingga kini, kasus COVID-19 di Jepang telah mencapai 15.968 kasus dengan 657 kematian.

Sebelumnya, para dokter di Jepang telah mengingatkan bahwa sistem kesehatan bisa saja jatuh dan berpotensi menyebabkan gelombang baru kasus.