Berita Jepang | Japanesestation.com

Lagi-lagi salah satu anggota komite penyelenggara Tokyo Olympic mengatakan komentar kurang pantas terhadap wanita. Setelah sebelumnya (mantan) presiden Tokyo Olympic mengatakan wanita terlalu banyak bicara, kali ini direktur kreatif olimpiade, Hiroshi Sasaki memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada Kamis (18/3) lalu setelah membuat komentar tak mengenakan tentang seorang selebriti terkenal di Jepang.

Tokyo Olympic yang dijadwalkan akan digelar sekitar 4 bulan yang akan datang ini memang seperti “dikutuk” karena banyak hal yang menghalanginya, mulai dari pandemi, biaya hingga skandal.

tokyo olympic 2021 ditunda japanesestation.com
Dua orang berjalan melewati poster yang mempromosikan Tokyo Olympics yang rencananya akan digelar pada musim panas 2021 mendatang.(AP Photo/Koji Sasahara)

Sebenarnya, komite penyelenggara olimpiade di Jepang telah menyiapkan segalanya dengan baik (pada awalnya). Namun, mendadak “kutukan” dimulai, mulai dari pandemi yang menyerang dan pengeluaran yang terus meningkat. Belum lagi dukungan masyarakat yang minim dengan 80% masyarakat Jepang menginginkan agar olimpiade kembali ditunda atau dibatalkan. Dan kini, skandal terkait ujaran seksis menambah beban Jepang.

"IOC dan politik Jepang memang teritori yang didominasi pria. Politisi Jepang juga memiliki sejarah panjang terkait ketidaksetaraan gender,” kata Dr Barbara Holthus, wakil direktur German Institute for Japanese Studies di Tokyo pada Associated Press.

Pada Februari lalu, mantan presiden komite penyelenggara Tokyo Olympic Yoshiro Mori dipaksa untuk mundur dari jabatannya setelah membuat komentar seksis dengan mengatakan wanita terlalu banyak bicara dalam rapat.

tokyo olympics presiden mundur japanesestation.com
Yoshiro Mori, presiden komite penyelenggara Tokyo Olympic melepas maskernya dalam sebueh konferensi pers pada 4 Februari lalu. (AP file via Japan Today)

Dua tahun lalu, kepala Komite Penyelenggara Olimpiade  Tsunekazu Takeda juga dipaksa mundur akibat skandal suap terkait dengan pembelian suara yang melibatkan anggota IOC.

Nah kali ini, Hiroshi Sasaki yang bertanggung jawab atas upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade yang juga merancang upacara penyerahan Tokyo di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro ini lah yang terkena skandal.

tokyo olympic 2021 komentar japanesestation.com
Direktur kreatif Hiroshi Sasaki. (Kyodo News via AP)

Pada tahun lalu, ia menyarankan agar entertainer terkenal Naomi Watanabe tampil dalam upacara pembukaan sebagai "Olympig."

Watanabe adalah wanita muda bertubuh besar, seorang fashion icon yang sangat populer di Jepang. Nah, julukan “Olympig” yang disebutkan Sasaki adalah permainan kata dari  "Olympic."

tokyo olympic 2021 komentar japanesestation.com
Naomi Watanabe, seorang entertainer Jepang terkenal dalam sebuah even untuk mempromosikan tiket lotere untuk Tokyo Olympic 2020 pada Mei 2019. (Kyodo News via AP)

Berita ini pertama kali dilaporkan oleh tabloid mingguan Bunshun yang tentu saja langsung menimbulkan kontroversi.

Gubernur Tokyo, Yuriko Koike pun menyebut komentar Sasaki “sangat memalukan.”  

"Saat kita berbicara tentang apa yang bisa kita berikan dari Tokyo atau Jepang, seharusnya kita tak boleh mengeluarkan makna negatif,” ujar Koike

Sasaki pun merilis pernyataan bahwa ia akan mundur dari jabatannya. Ia juga telah menghubungi Seiko Hashimoto, presiden komite penyelenggara terkait kemundurannya.

“Nona Naomi Watanabe, ide dan komentar yang saya lontarkan merupakan suatu penghinaan. Saya merasa sangat menyesal dan ingin memohon maaf sebesar-besarnya padanya dan pada mereka yang tersinggung akan hal ini,” kata  Sasaki.

“Saya sangat menyesalinya. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tambahnya.

Hashimoto mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Kamis lalu bahwa ia menerima pengunduran dirinya. Ia juga  mengungkapkan bahwa pengganti Sasaki akan segera hadir.

"Ia telah menjelaskannya dan niatnya untuk meminta maaf sangat kuat. Atas hal ini, saya memutuskan untuk menerima pengunduran dirinya,” ujar Hashimoto.

Hashimoto juga mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan anggota IOC John Coates yang mengawasi persiapan di Tokyo.

"IOC juga telah menerima artikel majalah tersebut dan nampaknya mereka sedikit khawatir,” ujar Hashimoto.

tokyo olympic 2021 komentar japanesestation.com
Seiko Hashimoto, presiden dari Komite Penyelenggara Tokyo 2020, berbicara di samping CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto dalam sebuah konferensi pers terkait komentar seksis yang dilontarkan direktur kreatif mereka (Kazuhiro Nogi/Pool via AP)

Hashimoto yang tampil dalam 7 olimpiade dan sempat memenangkan sebuah medali perunggu pada 1992 lalu ini menggantikan Mori setelah ia membuat komentar seksis dan dipaksa untuk mundur dari jabatannya. Hashimoto sangat cekatan dan menunjuk 12 wanita untuk menjadi pengurus eksekutif komite penyelenggara, meningkatkan keanggotaan wanita dari 20% menjadi 42%.

Sasaki sendiri sebelumnya diketahui bekerja untuk perusahaan periklanan besar Jepang, Dentsu Inc., yang merupakan pendukung kuat olimpiade. Perusahaan ini merupakan partner pemasaran resmi yang menyumbang sekitar 3,5 miliar dolar Amerika, 3 kali lebih banyak dibandingkan olimpiade sebelumnya.  

Estafet obor Olimpiade juga akan dimulai minggu depan dengan 10.000 pelari melintasi Jepang selama empat bulan sebelum upacara pembukaan.  Penyelenggara dan IOC bersikeras Tokyo Olympic akan terus berlanjut meski pandemi masih berlangsung. Biaya resmi untuk Tokyo Olympic sendiri adalah 15,4 miliar dolar Amerika meski beberapa audit pemerintah menunjukkan biaya sebenarnya mungkin dua kali lipatnya. Hal ini membuat Universitas Oxford mengatakan Tokyo Olympic adalah olimpiade termahal sepanjang sejarah.

Melihat banyaknya masalah dalam Tokyo Olympic kali ini, apakah jangan-jangan kata-kata Taro Aso tentang dikutuknya Tokyo Olympic itu benar ya?