Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada Rabu (3/2) sore kemarin, panitia penyelenggara Tokyo Olympics menggelar sebuah pertemuan. Sang presiden komite, Yoshiro Mori pun turut hadir dalam acara tersebut. Namun, pertemuan tersebut malah membuat Yoshiro Mori jadi bahan perbincangan publik dan membuatnya ditegur oleh istri dan putrinya. Pasalnya, ia mengucapkan kata-kata yang kurang pantas dan terkesan seksis, mengatakan bahwa “wanita itu terlalu banyak bicara.”

Ya, melansir Soranews24 dan Japan Today, di antara beberapa topik yang didiskusikan dalam pertemuan tersebut, ada isu mengenai permintaan untuk meningkatkan anggota panitia wanita menjadi 40% atau lebih, sesuai dengan pedoman dari Japan Sports Agency, sebuah divisi dari Kementerian Pendidikan, Kultur, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang. Kini, hanya ada sekitar 20% wanita (5 dari 25 orang anggota) dari komite pelaksana tersebut.

Namun, Mori yang juga merupakan mantan perdana menteri ini rupanya kurang antusias untuk meningkatkan angka wanita dalam pangkat tertinggi komite tersebut.  Hal ini bukan disebabkan karena prinsip posisi teratas harus diberikan kepada kandidat yang paling cakap tanpa memandang gender atau karena Mori percaya bahwa pria lebih mengerti olahraga dibanding wanita. Kekhawatiran Mori adalah percakapan yang melibatkan perempuan selalu memmakan waktu yang panjang, Begini opini Mori:

“Jika kita meningkatkan jumlah direktur wanita, kita harus membatasi waktu berbicara mereka, jika tidak, diskusi tak akan berakhir.

Mori sebenarnya bisa saja menutupi ksesalahannya tersebut dengan berpura-pura itu hanyalah candaan belaka. Namun, ia malah membuatnya tambah parah dengan menceritakan pengalamannya saat ia menjadi kepala Japan Rugby Football Union, di mana ia melihat adanya peningkatan anggota wanita.

“Meeting mulai berjalan dua kali lebih panjang dari biasanya. Wanita memiliki sifat kompetitif. Jika salah satu dari mereka membuat pernyataan, yang lain akan berpikir untuk melakukan hal yang sama,” ujarnya.

Tentu saja hal ini membuat banyak orang geram. Pasalnya, ada beberapa logika aneh dalam pernyataan Mori. Pertama, meski memang bekerja sama dalam tim itu penting, memiliki sifat kompetitif dalam menggelar sebuah kompetisi olahraga merupakan hal positif. Selain itu, pernyataan tersebut mengimplikasikan bahwa memiliki direktur yang membuat suatu pernyataan dalam rapat adalah hal buruk dan bukannya mengomentari bahwa ia belum menemukan wanita yang tepat. Ia malah menyiratkan bahwa direktur yang tak banyak bicara dan tak melakukan apa-apa lebih baik.

Tokyo Olympic 2021 wanita japanesestation.com
Ilustrasi wanita yang kesal. (pakutaso.com)

Dan hal ini membuat mantan perdana menteri yang penuh kontroversi ini tidak hanya mendapat protes dari masyarakat umum, tapi juga istri dan anaknya.

"Kemarin malam, istriku memarahiku dan mengatakan, 'Kau mengatakan hal buruk lagi kan? Aku harus menanggung semuanya lagi karena kau membuat wanita seakan-akan seperti tokoh antagonis.’ Pagi tadi, putri dan cucuku juga memarahiku,” ujar Mori pada Asahi Shinbun, Kamis (4/2) lalu.

Mantan judoka wanita Noriko Mizoguchi pun mengungkapkan kekecewannya pada Mori melalui cuitannya di Twitter. Ia mengunggah kode etik International Olympic Committee dan mengatakan bahwa semua bentuk pelecehan harus dihapuskan.

Netizen pun tentu memberikan komentar, berikut beberapa di antaranya:

“Saat Mori berbicara, rasanya seperti melihat sebuah truk sampah tanpa rem.”

Malu-maluin saja.”

“Jadi, dia lebih memilih mengumpulkan para yes-man yang tidak punya opini?”

“Menurutku otaknya sudah benar-benar busuk hingga ke batangnya.”

“Kenapa dia tak berhenti saja.”

Ya, salah satu netizen ingin Mori berhenti dari jabatannya tersebut. Sayangnya, melihat karir politik Mori dan Tokyo Olympics yang tinggal beberapa bulan saja, sepertinya ia tak akan mundur dari posisinya. Sekarang, netizen hanya bisa berharap ia tidak mengeluarkan kata-kata tidak pantas lagi di depan publik (meski sepertinya sulit).

Sumber:

Soranews24

Japan Today