Berita Jepang | Japanesestation.com

Pemerintah Jepang memang berencana untuk membuang air yang telah diproses di PLTN Fukushima Daiichi ke laut, yang ditentang oleh komunitas nelayan dan negara-neara tetangganya. Tapi, bagaimana kira-kira tanggapan mayarakat Jepang terhadap hal ini?

Ternyata, sebagaian besar sudah pasrah. Ya, menurut hasil survei yang dilakukan oleh Mainichi Shimbun dan Social Survey Research Center mayoritas responden menjawab dengan “mau bagaimana lagi” terkait keputusan pemerintah yang akan membuang air yang telah diproses dari PLTN Fukushima Daiichi milik Tokyo Electric Power Company (TEPCO) ke laut.

industri nuklir Jepang japanesestation.com
Tangki yang digunakan untuk menyimpan air yang telah diolah di PLTN Fukushima Daiichi. (AFP)

Survei yang digelar pada 18 April lalu itu meminta responden berkomentar tentang pendapat mereka terhadap rencana pelepasan air olahan itu ke laut, pertemuan antara Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Presiden AS Joe Biden di Washington pada 16 April, respon terhadap Cina, hingga penyelenggaraan Tokyo Olympic dan Paralympic 2020.  

Terkait rencana pelepasan air dari PLTN Fukushima, 54% responden mengatakan "mau bagaimana lagi," sementara 36% mengatakan "sebaiknya jalan lain dipertimbangkan.” Dan  9% mengatakan "tidak tahu."

Jika dilihat berdasarkan gender, 61% pria menjawab “mau bagaimana lagi,” sementara 32% mengatakan "sebaiknya pertimbangkan cara lain." Sebaliknya, 41% wanita memilih jawaban pertama, sementara di bawah  44% memilih opsi kedua. Dan pada survei serupa pada November 2020 silam, 47% responden mengatakan “mau bagaimana lagi,"dan 43% mengatakan "seharusnya pertimbangkan cara lain.”

air nuklir fukushima japanesestation.com
Drum tempat menyimpan air nuklir Fukushima di Fukushima Daiichi (Reuters)

Terkait obrolan antara Suga dan Biden pada 16 April, 51% mengatakan mereka memandang diskusi tersebut secara positif, 25% mengatakan mereka memandang negatif, dan 24% mengatakan mereka tidak tahu. Pertemuan antara kedua pemimpin itu membicarakan beberapa hal, termasuk pernyataan untuk memperdalam kerja sama antara AS dan Jepang, termasuk pentingnya menjaga pedamaian dan stabilitas di sepanjang Selat Taiwan.

Saat ditanya terkait peraturan Jepang terhadap responsnya pada Cina, 67% mengatakan bahwa Jepang “seharusnya meningkatkan respons terhdadap Cina,” sementara 21% mengatakan “respons terhadap Cina seharusnya lebih fleksibel.”  Dan 12% lainnya mengatakan mereka “tidak tahu.”

pengaruh Jepang di dunia japanesestation.com
Bendera Amerika Serikat dan Jepang (REUTERS File via Japan Today)

Jika dilihat berdasarkan umur, angkanya cukup konsisten: 70% responden berumur 18-39 tahun mengatakan bahwa pemerintah harus memberi respons lebih ketat, sementara 70% orang dalam usia 40, 72% yang berusia 50 tahunan dan 71% responden yang berusia 50 tahunan juga mengatakan hal yang sama. Namun, proporsinya turun hingga  53% pada mereka yang umurnya berusia 70 tahun.

Survei tersebut juga menanyakan masyarakat terkait pandangan mereka terhadap keputusan untuk tidak menerima penonton luar Jepang untuk menonton Tokyo Olympic sebagai usaha untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona. Sebagai respons, 34% mengatakan bahwa langkah pencegahan itu “sudah tepat.” Sementara 14% lainnya mengatakan bahwa even tersebut seharusnya tak menerima penonton domestik dan digelar tanpa penonton.

Jika digabungkan, respons tersebut menunjukkan 48% responden menyetejui digelarnya olimpiade. Namun, 29% lainnta mengatakan bahwa “olimpiade sebaiknya dibatalkan,” 19% mengatakan bahwa olimpiade harus ditunda kembali dan 4% dari mereka mengatakan “tidak tahu."

tokyo olympic 2021 penonton japanesestation.com
Tokyo Olympic 2021 (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

Dalam survei sebelumya yang digelar pada 13 Maret, 45% responden mengatakan bahwa olimpiade seharusnya tetap berjalan. Jika dirinci, 9% dari mereka mengatakan bahwa olimpiade harus tetap berjalan sesuai rencana, 21% merespon bahwa olimpiade harus digelar tanpa penonton luar Jepang, dan 15% mengatakan bahwa sebaiknya digelar tanpa penonton sama sekali. Selain itu, 32% mengatakan bahwa olimpiade seharusnya ditunda, 17% mengatakan bahwa even itu seharusnya ditunda kembali, dan 6% mengatakan “tidak tahu.”

tokyo olympic 2021 vaksin japanesestation.com
Pemandangan sculpture cincin olimpiade, Rainbow Bridge dan Tokyo Tower dilihat dari Odaiba dalam rangka persiapan Tokyo 2020 Olympic Summer Games pada Juli 2021. (Yukihito Taguchi-USA TODAY Sports)

AS pun memiliki total 764 responden yang menjawab pertanyaan terkait hubungan internasional yang harus dijalankan lebih serius. AS ada di peringkat pertama dengan 65% responden dengan 500 orang. Di posisi kedua ada Cina dengan 60 orang atau 8% responden. Di posisi ketiga, ada Taiwan dengan 4% dan 30 responden, keempat adalah Korea Selatan dengan 2% dan 17 responden, dan India ada di posisi lima dengan 2% dan 12 responden.

Meskipun Jepang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan karena menanganinya sebagai "wilayah", pertimbangan terhadap Taiwan telah meningkat karena negara itu semakin terpapar pada kekuatan militer dan ekonomi China yang meningkat.

Survei tersebut, yang dilakukan bersama oleh Pusat Penelitian Survei Sosial dan Mainichi Shimbun pada tanggal 18 April, ditujukan untuk orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas dan terutama dilakukan melalui fungsi SMS di ponsel. Metode pengambilan sampel digit acak digunakan untuk menghasilkan nomor telepon (baik telepon rumah maupun ponsel) secara acak oleh komputer, dan teknologi respons suara interaktif otomatis digunakan untuk memanggil nomor tersebut.

Dalam kasus telepon seluler yang dihubungi, individu yang setuju untuk berpartisipasi dalam survei dikirimi tautan melalui teks untuk menanggapi pertanyaan dari layar mereka. Untuk telepon rumah yang ditelepon, responden diminta menekan tombol untuk memberikan jawaban. Target sampel adalah 700 pengguna ponsel dan 300 pengguna telepon rumah, dan total jawaban valid dari 764 pengguna telepon seluler dan 321 pengguna telepon rumah diterima.

Meski Jepang tak memiliki hubungan diplomasi dengan Taiwan karena dianggap “area,” mempertimbangkan Taiwan meningkat karena pertumbuhan ekonomi dan militer Cina.

Survei yang digelar oleh Social Survey Research Center dan Mainichi Shimbun pada 18 April itu ditujukan pada orang-orang berumur 18 tahun ke atas dan umumnya digelar melalui SMS di handphone. Metode sampel random digunakan untuk mendeteksi nomor telepon dan mengotomisasi teknologi respons suara interaktif yang digunakan untuk menelopon nomor-nomor tersebut.  

Dalam kasus panggilan telepon genggam, individu yang setuju untuk berpartisipasi dlaam survei akan mendapatkan sebuah link via sms untuk merespon  menanggapi pertanyaan dari layar mereka. Untuk telepon rumah, responden diminta menekan tombol untuk memberikan jawaban. Target sampel adalah 700 pengguna ponsel dan 300 pengguna telepon rumah, dan total jawaban valid dari 764 pengguna telepon seluler dan 321 pengguna telepon rumah diterima.