Berita Jepang | Japanesestation.com

Di tengah meningkatnaya permintaan, masyarakat Jepang mengalami kekhawatiran akan kelangkaan beras, dengan rak-rak beras yang kosong di supermarket dan toko-toko ritel.

Situasinya kelangkaan beras di Jepang membuat para media  menciptakan istilah baru untuk fenomena tersebut. Mereka menyebutnya sebagai Reiwa no Kome Soudou, yang berarti "kerusuhan Beras Reiwa”, dengan “Reiwa” adalah era kekaisaran saat ini. Meskipun tidak berarti "rusuh" secara harfiah, namun kelangkaan telah menyebabkan perilaku buruk dalam hal panic buying dan dengan stok yang tetap rendah, keadaan belum membaik.

Mengapa Beras Langka di Jepang?

Menyusul peringatan pertama dari badan cuaca Jepang pada awal bulan ini tentang meningkatnya risiko terjadinya gempa bumi besar di sepanjang Palung Nankai, yang membentang dari Jepang bagian tengah ke barat daya di Pasifik, beberapa orang berusaha untuk menimbun beras.

Kelangkaan beras juga terjadi akibat musim panen yang buruk ditambah lagi dengan jumlah turis yang meningkat. Tidak hanya meningkatkan harga beras ketika permintaan melebihi pasokan, kelangkaan ini juga memengaruhi mata pencaharian para petani, pedagang grosir, dan pemilik restoran, serta berdampak negatif pada individu yang bergantung pada makanan pokok sehari-hari. 

Seberapa Parah Kelangkaan Beras Terjadi di Jepang?

Laporan media mengindikasikan bahwa kelangkaan ini terjadi pada para pemasok secara nasional. Di Prefektur Niigata, daerah penghasil beras utama, para pedagang grosir melaporkan penurunan drastis pada tingkat stok, dengan satu pedagang grosir mengindikasikan bahwa mereka hanya memiliki 10 ton beras yang tersisa, dibandingkan dengan 240 ton yang biasanya.

Ketika dilaporkan bahwa tingkat pasokan nasional pada akhir Juni merupakan yang terendah dalam 25 tahun terakhir, banyak toko yang memberlakukan pembatasan pembelian, membatasi pembelian hingga satu kantong per orang. Pedagang lain juga merasakan kekhawatiran yang sama, dan menyatakan bahwa mereka belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Menjelang bulan Juli lalu, beberapa pedagang kehabisan stok beras.

Namun, dengan diedarkannya beras baru ke pasar, Jepang saat ini sedang mengalami masa transisi. Melansir melalui Kyodo, para pelanggan telah didesak untuk tetap tenang oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang telah meyakinkan mereka bahwa masalah ini akan segera diatasi.