Berita Jepang | Japanesestation.com

Belasan toko di mall mewah Tokyo, Ginza Six, ditutup. Diduga, hal ini disebabkan dampak pandemi COVID-19 yang membuat turis-turis berduit tak bisa datang dan berbelanja di shopping district dengan berbagai butik branded ini.

Menurut laporan Reuters via Japan Today, sebelum pandemi membuat Jepang menutup akses masuk bagi sebagian besar turis asing pada tahun lalu, kompleks retail dengan sekitar 240 toko dan dibuka pada 2017 ini merupakan simbol kebangkitan Ginza sebagai destinasi wisata terpopuler di kalangan turis, terutama turis asal Cina.

Sayangnya, pandemi menghancurkan segalanya.

Pada Rabu (20/1) lalu, Ginza Six mengatakan bahwa 15 toko di dalamnya, termasuk sebuah fashion house asal Italia Moschino, brand kosmetik Shiseido dan Shu Uemura, serta Salon des Parfums yang menjual Annick Goutal dan berbagai brand parfum mewah lainnya, ditutup.

ginza six tokyo japanesestation.com
Bagian dalam Ginza SIX (ginza6.tokyo)

Memang, skala pandemi COVID-19 Jepang tidak menghancurkam pembangunan ekonomi utama layaknya di Amerika Serikat dan Inggris, namun, jumlah infeksi yang terus meningkat dan status darurat kedua yang ditetapkan pemerintah tentu berpengaruh.

Hal tersebut makin diperparah dengan larangan masuk menjelang liburan Imlek yang berarti turis dari Cina tak dapat hadir. Tentu hal ini akan membuat bisnis di Ginza Six semakin kolaps, seperti telah diduga oleh Atsumi Gamou, kepala Japan Tourism Agency.

"Retailer yang umumnya fokus pada duty-free dan produk lain yang sangat terkait dengan kedatangan pengunjung tentu akan sulit bertahan,” ujarnya pada reporter pada Rabu lalu.

"Apalagi dengan pelarangan masuk di saat pengunjung asal Cina biasa datang untuk liburan Imlek,” tambahnya.

Angka pengunjung asal Cina memang meningkat lebih dari 6 kali lipat di 7 tahun terakhir hingga 2019. Para turis ini juga berani menghabiskan lebih banyak uang mereka dibanding turis lain meski pemerintah Cina sempat melarang keras impor dan penjualan kembali barang-barang mewah ang mengurangi “bakugai” alias “pembelian eksplosif” yang biasanya dilakukan oleh turis asal Cina.

ginza six tokyo japanesestation.com
Tourist service center Ginza SIX (ginza6.tokyo)

Ginza Six sendiri memang ramah turis asing, dengan sebuah service centre besar yang menawarkan proses pengembalian pajak dan penyimpanan bagasi.

Menurut JTB Tourism & Consulting, larangan perjalanan global telah menahan jumlah pengunjung asing di angka 1-2% per April 2020 lalu.

Department store di pusat kota Tokyo yang sangat bergantung pada kedatangan turis pada beberapa tahun terakhir pun ikut lumpuh. Penjualan prtokoan lain milik Isetan Mitsukoshi Holdings pun menurun hingga 30% pada tahun 2020, dengan tingkat penjualan toko Mitsukoshi Ginza turun melebihi 50%.

Beberapa investor di Ginza Six adalah operator department store ternama seperti Investors in J.Front Retailing, trading house Sumitomo Corp dan agen real estate dari perusahaan ekuitas swasta asal Amerika, L Catterton.