Berita Jepang | Japanesestation.com

Uber telah berada di Jepang selama enam tahun, dan meskipun Uber Eats dan layanan pengiriman makanan sudah menjangkau seluruh restoran Tokyo, tapi sepertinya untuk urusan transportasi warga Tokyo tidak pernah memiliki kesempatan untuk menggunakan layanan Uber ride. Pasalnya, hanya beberapa mobil Uber Black yang beroperasi dan harganya lebih tinggi dari rata-rata taksi biasa. Tapi kini, Uber ride akhirnya buka layanan di Tokyo dengan menggandeng tiga operator taksi lokal di Tokyo.

layanan Uber tersedia di Jepang
Layanan pesan antar makanan, Uber eats berhasil menjangkau hampir seluruh restoran di Jepang (japanesetraveller.com

Uber bermitra dengan Hinomaru Limousine Co., Tokyo MK Corp. dan Ecosystem dan kemudian akan lebih banyak bermitra dengan perusahaan lain. Tujuannya adalah untuk memperluas cakupan ke semua distrik pusat ibukota pada akhir tahun.

Dilansir dari Japan Times,  Tom White, General Manager Uber Tokyo menyatakan minatnya untuk memperluas kerja sama dengan operator taksi Tokyo lainnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan  untuk memperluas jangkauan ke semua distrik kota Tokyo pada akhir 2020.  

"Kami berada dalam posisi yang menguntungkan karena tidak hanya menawarkan layanan kepada pengendara, tetapi juga ingin memiliki hubungan yang konsisten dengan perusahaan taksi."

Sekitar 600 mobil akan tersedia di kawasan pusat bisnis kota dan daerah-daerah populer Shinagawa, Akihabara dan Asakusa. Fitur baru ini, yang dikenal sebagai Taksi Uber, akan memudahkan penutur non-Jepang memesan taksi di Tokyo. Aplikasi ini tidak hanya akan menawarkan berbagai opsi pembayaran tetapi juga pelacakan GPS waktu nyata; bahkan memungkinkan pengguna berbagi waktu kedatangan mereka dengan keluarga dan teman.

Ini mungkin waktu yang kurang tepat untuk meluncurkan layanan, mengingat penggunaan transportasi telah menurun secara signifikan karena pandemi virus corona. Menurut data National Federation of Higher Taxi Associations, pendapatan taksi di Tokyo turun lebih dari 60 persen pada paruh pertama Mei dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan tajam dalam wisatawan domestik dan internasional berdampak pada setiap pemesanan taksi berbasis aplikasi telah dibatasi secara ketat untuk daerah perkotaan.

Meskipun menjadi pasar taksi terbesar kedua di dunia  yang menghasilkan sekitar 50 miliar dolar pendapatan tahunan, tampaknya Uber masih harus berusaha meningkatkan pelayanannya karena hanya sekitar 5% penduduk Tokyo yang menggunakan aplikasi untuk bepergian, dan sebagian besar penduduk lokal di Jepang masih memanggil taksi langsung di jalan.