Ketika berbelanja, ada beberapa urutan yang biasa Anda lakukan: 1. Memilih jenis pakaian yang Anda inginkan 2. Memilih warna dan ukuran 3. Mencobanya di fitting room 4. Ketika tidak cocok, Anda mungkin akan mengambil ukuran atau warna lain dan kembali ke fitting room 5. Setelah yakin, Anda memberikan baju tersebut pada pramuniaga atau ke kasir Ini urutan yang biasa Anda lakukan bukan? Namun dengan teknologi yang semakin canggih, kini Anda tidak perlu lagi melakukan urutan ke 3 sampai ke 5, tapi tetap bisa mencobai pakaian tersebut langsung! Bagaimana bisa? Baru-baru ini Toshiba membuat sebuah ‘digital changing booth’ atau stan penggantian digital, di mana para pelanggan dapat secara virtual mencoba baju yang diinginkan melalui display! Tentunya ini sangat menghemat waktu Anda sehingga tidak perlu bolak balik atau susah-susah mencari fitting room bukan? Sistem ini menggunakan scanner 3D dan sebuah kamera untuk menganalisis bentuk tubuh pelanggan dan kemudian akan menyesuaikan baju tersebut pada bentuk tubuh pelanggan. Pelanggan bisa ‘mix & match’ pakaian yang mereka inginkan sesuka hati. Setelah pelanggan melihat hasilnya, mereka bisa langsung menggunakan smartphone mereka untuk membeli pakaian tersebut! Canggih dan mudah bukan? Richard Taylor, koresponden teknologi BBC di Amerika Utara, mencoba teknologi terbaru dari Toshiba ini pada ‘Consumer Electronics Show’. Cek video-nya di bawah ini:

Namun ternyata teknologi ini bukanlah teknologi pertama di dunia. Di Jepang, teknologi ini sudah ada di Tokyo Plaza di Omotesando, sekitar beberapa tahun yang lalu untuk pertama kalinya di dunia. Diikuti oleh Urban Research, yaitu salah satu perusahaan retail fashion, yang membuat strategi dengan merilis teknologi seperti ini di Tokyo, Parco Ikebukuro. Disebut dengan ‘Wearable Clothing’, ternyata strategi ini sangat berhasil! Pelanggan dapat mencoba pakaian yang berada di toko Urban Research secara virtual, tanpa perlu ke toko, dan memesannya langsung melalui smartphone mereka!

Mungkinkah ini akan menjadi teknologi masa depan untuk semua toko pakaian? Berharap saja teknologi ini bisa masuk ke Indonesia ya!