Yoshiyuki Sankai, pendiri dan kepala Cyberdyne, perusahaan pembuat pakaian robot, akhirnya menjadi miliarder dunia dan bergabung dalam 'Billionaires Forbes' setelah kekayaannya capai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12,3 triliun (Kurs: Rp 12.590/US$).
Cyberdyne bersama Universitas Tsukuba mengembangkan pakaian robot dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu seperti bionik, elektronika dan fisika. Pakaian robot ini diberi nama HAL (Hybrid Assistive Limb).
Saat seseorang menggunakan pakaian robot ini, kemampuan fisik mereka akan meningkat. Sebab, pakaian robot tersebut dapat menstimulus kerja otot.
Sampai saat ini, HAL telah banyak disewakan ke rumah sakit dan panti jompo untuk membantu berbagai kegiatan. Meskipun berbentuk besar dan sangat mahal, yaitu seharga US$ 150 ribu atau sekitar Rp 1,9 miliar, robot ini cukup banyak diminati.
Pasar Cyberdyne pun terus dikembangkan agar semakin luas. Usaha tersebut juga diikuti dengan penelitian untuk terus mengembangkan kemampuan robot.
Semua usaha ini, dikutip dari Forbes pada Sabtu (17/1/2015), juga dibantu subsidi dari pemerintah Jepang yang memang berusaha untuk mengembangkan industri robotika yang lebih canggih.
Pemerintah Jepang sendiri memproyeksikan industri robotika mereka akan tumbuh hampir 40 persen selama 6 tahun ke depan.
Sankai yang saat ini telah berusia 56 tahun mulai tertarik dengan robot sejak dini. Kuliah Doktoralnya diselesaikan di Universitas Tsukuba. Kemudian, Sankai menciptakan prototipe HAL pertamanya tahun 1997 dan akhirnya mendirikan Cyberdyne tahun 2004.
Sankai sendiri memang berencana untuk terus mengembangkan perusahaan miliknya. Tetapi Sankai cukup khawatir dengan apa yang dilakukannya. Dirinya takut suatu saat apa yang diciptakannya digunakan untuk tujuan yang tidak etis, misalnya untuk berperang.