Teman-teman pasti tahu wagyu kan? Itu lho, daging sapi mewah berkualitas tinggi asal Jepang! Nah, ada berita baru nih soal wagyu! Sebuah perusahaan milik salah satu universitas di Jepang telah berusaha untuk meningkatkan teknologi evaluasi kualitas dagingnya menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang bertujuan untuk membuat penilaian daging sapi wagyu yang dilakukan oleh mata manusia lebih tepat, sekaligus menggunakan data tersebut untuk meningkatkan pembiakan sapi.
MIJ labo Inc di Kushiro, Hokkaido, telah mengembangkan sebuah kamera yang menggunakan sistem AI untuk menghitung lebih dari 10 faktor seperti kepadatan dan warna marble dengan mengambil gambar dari permukaan karkas.
"Evaluasi terhadap wagyu mewah ini akan menjadi keuntungan dalam memasarkannya di luar negeri. Saya berharap produk kami dapat dimanfaatkan secara luas," kata Keigo Kuchida, seorang profesor di Obihiro University of Agriculture and Veterinary Medicine yang mengembangkan kamera dan sistem analisis tersebut.
Sejak didirikan pada tahun 2018, kamera MIJ labo telah digunakan di sekitar 10 pasar daging dan lembaga penelitian di Jepang dan luar negeri termasuk di Amerika Serikat dan Australia.
Kini, penilaian wagyu dilakukan oleh staf resmi Japan Meat Grading Association yang memeriksa permukaan karkas dan mengecek beberapa kriteria, seperti proporsi yang dapat dimakan, kepadatan marble, serta kelembutan dan tekstur dari dagingnya. Artinya, penilaian dari C1 hingga ke tingkat tertinggi A5 sangat bergantung pada keputusan staf resmi ini.
"Teknologi kami membuat adanya evaluasi yang lebih akurat,” tambah Kuchida yang mengatakan bahwa ia berambisi agar analisis data tersebut dapat digunakan sebagai referensi saat penilai resmi menilai daging wagyu.
Pria berusia 56 tahun itu pertama kali mengembangkan kamera pada 1998 guna membuat klasifikasi marble daging lebih objektif. Sejak saat itu, ia terus meningkatkan akurasi analisis dan miniaturisasi kamera. Kini, usahanya itu telah menjual tiga jenis kamera dengan bentuk dan harga berbeda. Data yang dikumpulkan selama evaluasi juga dibagikan pada peternak sapi melalui sistem cloud yang disediakan oleh perusahaan.
Nah, karena kualitas sapi jantan subur diperkirakan dari kualitas keturunannya, data tersebut dapat membantu peternak memilih sapi pejantan yang sesuai untuk menghasilkan daging yang lebih baik dengan lebih banyak marbling, kata Kuchida.
Dengan elemen lain selain marble yang terlibat dalam menentukan rasa daging sapi, Kuchida mengatakan target berikutnya adalah mengembangkan kamera yang dilengkapi dengan sensor yang dapat mengukur rasa.
Semoga target itu tercapai demi penilaian kualitas wagyu yang makin mudah ya!