Jepang memang selalu menarik untuk dibahas, termasuk suasananya di masa lalu. Sekarang, setelah kita mendapatkan akses ke teknologi digital yang lebih canggih, kehidupan di masa lalu bisa terlihat lebih jernih dan tajam daripada sebelumnya.

Video lama yang muncul kembali baru-baru ini menunjukkan seberapa besar perbedaan warna yang dapat ditambahkan ke film yang sebelumnya hitam-putih. Dan ini bukan film biasa, ini adalah cuplikan yang diambil untuk film Hollywood Tokyo Joe tahun 1949 yang dibintangi oleh aktor Amerika, Humphrey Bogart, sebagai karakter utama.

Tokyo Joe adalah perusahaan film pertama yang diizinkan untuk membuat film di Jepang setelah Perang Dunia II. Sungguh menakjubkan membayangkan bahwa rekaman di atas diambil pada tahun 1948, selama Periode Showa (1926-1989), hanya tiga tahun yang singkat setelah kejadian bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Perpaduan antara kimono, jas, dan seragam tentara dapat dilihat dalam video ini, mencerminkan perubahan zaman pada periode tersebut. Pemerintahan kekaisaran Jepang sendiri berakhir ketika Kaisar menyerah kepada Panglima Tertinggi untuk Sekutu, Jenderal Douglas MacArthur, pada tahun 1945.

Video hitam-putih ini kemudian dibuat menjadi berwarna dengan teknologi AI, khususnya program yang disebut DeOldify untuk mewarnai dan memulihkan gambar dan video lama. Perbedaan antara kedua klip itu luar biasa, dengan versi yang diwarnai menarik kita ke dalam adegan secara drastis, membuat kita merasa seolah-olah berada dalam suasana di dalam video.

Melihat rambu-rambu jalannya, kita dapat melihat bahwa video lama ini diambil di Shibuya, dengan rambu mengarah ke Dogenzaka Department Store dan Kawashima Hat Store mengungkapkan bahwa ini diambil di daerah Dogenzaka, khususnya di mana Shibuya Prime berdiri saat ini.

72 tahun kemudian, adegan latar belakang itulah yang mencuri pusat perhatian dengan pemandangan memesona kehidupan sehari-hari mereka di Tokyo pada akhir tahun 40-an.

Shibuya yang sangat berbeda dengan yang kita kenal sekarang, dengan cahayanya yang terang, layar besar, dan penyeberangan yang sibuk, tetapi senang melihat bahwa bahkan saat itu Shibuya adalah pusat aktivitas, dengan pejalan kaki yang modis berjalan di jalanan.