Prefektur Aichi
Minuman satu ini didesain khusus untuk menggambarkan Ogura toast, makanan khas Nagoya yang merupakan sebuah roti panggang tebal yang diolesi mentega dan selapis pasta kacang merah manis adzuki. Bentuk penghormatan pada Ogura toast ini hadir dalam minuman yang menggabungkan saus adzuki dengan kopi, chocolate chips, dan whipped cream guna menghadirkan rasa dan tekstur renyah dari camilan manis asal Nagoya itu.
Prefektur Shiga
Tak kalah cantik dengan birunya Kanagawa, Frappucciono satu ini menggabungkan butterfly pea tea syrup dan susu untuk menggambarkan Danau Biwa, danau besar nan indah di Prefektur Shiga. Bulir citrus ditambahkan di antara dasar dan whipped cream yang menjadi topping, menggambarkan matahari terbenam yang terpantul di permukaan Danau Biwa pada sore hari, sementara bubuk matcha menggambarkan pegunungan yang mengitarinya.
Prefektur Kyoto
Budaya makanan Kyoto terlihat jelas dari Frappuccino baru yang menggambarkan obanzai, sebuah masakan tradisional khas Kyoto. Di Kyoto, makanan hanya bisa dianggap sebagai Obanzai jika separuh dari bahan-bahannya diproduksi dan diproses di Kyoto, karena itu, minuman ini pun menggabungkan matcha dengan tepung kedelai panggang kinako asli Kyoto untuk menggambarkan Obanzai.
Prefektur Osaka
Di tetangga Kyoto, Osaka, Starbucks menghadirkan Frappuccino yang menggambarkan “mixed juice”, sebuah minuman berbasis susu yang digabungkan dengan buah-buahan seperti pisang dan jeruk, minuman special khas Osaka. Mixed juice ini pertama hadir setelah Perang Dunia II sebagai cara agar para pedagang Osaka dapat menggunakan buah berlebih dan menghindari limbah makanan, dan kini Starbucks menggambarkannya lewat minuman, dengan menggabungkan pisang, apel, peach, dan jeruk bersama buah tropis seperti manga dan markisa, serta memadukannya dengan whipped cream serta saus manga dan coklat sebagai topping.
Prefektur Hiroshima
Frappuccino Hiroshima menggambarkan energi “cinta damai” selepas perang dengan menyajikan teh markisa berawarna merah untuk melambangkan cinta dari Hiroshima dan penduduknya, serta whipped cream dan madu untuk melambangkan perdamaian dan relaksasi. Sebagai finishing, hadir sentuhan lemon, buah yang merupakan hasil panen tertinggi di Hiroshima.
Prefektur Okinawa
Selanjutnya, mari kita terbang ke prefektur paling selatan Jepang. Di Okinawa, ada Frappuccino yang melambangkan chinsuko, penganan tradisional Okinawa yang telah ada sejak dinasti Ryukyu (1429-1879). Biskuit mirip shortbread dengan rasa sedikit asin ini hadir dalam minuman baru Starbucks lho dalam bentuk remahan yang ditaburkan ke seluruh minuman berasa vanilla. Sebagai finishing, ada saus caramel dan topping chinsuko renyah, Frappuccino ini benar-benar menjadi cara unik untuk menggabungkan rasa tradisional dan modern Okinawa deh!
Selain Frappuccino di atss, tentu masih banyak Frappuccino unik dari prefektur lainnya, jadi cek saja ya situs resminya! Untuk mendapatkannya, teman-teman hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 669 yen saja (sekitar 87 ribu rupiah) untuk takeout dan 682 yen (sekitar 89 ribu rupiah) untuk pelanggan yang minum di tempat, dan perlu diperhatikan ya, jika teman-teman ingin mencicipi seluruh rasanya, harus menjelajahi Jepang ya! Pasalnya, setiap minumannya hanya dijual di prefektur asalnya dan hanya tersedia dari 30 Juni hingga 3 Agustus mendatang selama persediaan masih ada. Jangan sampai kehabisan ya!