Sejak Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan keadaan darurat di Jepang, banyak pasangan harus membatalkan atau menjadwal ulang rencana pernikahan mereka untuk tahun ini. Bukan hanya di Jepang tetapi di seluruh dunia, pandemi ini mengacaukan rencana banyak pasangan, dan acara-acara industri (termasuk pernikahan) dihancurkan karenanya. Namun di Jepang, tercetuslah ide menarik yang dapat dilakukan sekalipun di masa-masa sulit ini, dan itu adalah Upacara Pernikahan Jarak Jauh (Rimoto Kekkon Shiki - disingkat RimoKon) alias Menikah Online (Remote Wedding).
Namun, apa yang dimaksud dengan menikah online dan bagaimana kita melakukannya? Remote wedding atau menikah online adalah upacara via online untuk merayakan pernikahan kalian yang dapat dengan mudah dilakukan dari rumah masing-masing. Idenya mulai menyebar di seluruh Jepang karena orang tidak dapat lagi berkumpul dalam jumlah besar di tempat yang sama dan tidak ada yang ingin sampai terinfeksi di upacara pernikahan mereka. Jadi tidak hanya bekerja yang bisa dilakukan di rumah (work from home) kini menikah pun bisa dilakukan tanpa melanggar aturan social distancing.
Saat pergi ke sebuah pernikahan, kalian seharusnya bersenang-senang, dan dengan metode menikah online kalian tidak perlu khawatir terpapar virus atau bahwa diri kalian sendiri yang mungkin menjadi orang yang menyebarkannya ke orang lain. Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran coronavirus lebih jauh dan juga demi melindungi para tamu, tetapi kalian tidak sanggup menunda rencana pernikahan lebih lama lagi, beberapa pasangan di Jepang telah memutuskan untuk mencoba alternatif ini.
Alih-alih berkumpul di suatu tempat, orang-orang berkumpul di Zoom atau aplikasi konferensi online lainnya bersama dengan keluarga, tamu, beberapa undangan khusus, dan dalam beberapa kasus, seorang pendeta. Di Jepang, upacara tanpa pendeta menjadi semakin populer. Pernikahan non-agama tidak terlalu langka dan di sini, jadi mereka dapat memilih untuk pernikahan gaya Jepang, pernikahan Barat, atau Jinzenshiki.
Jinzenshiki adalah upacara publik di mana kalian tidak bersumpah di depan seorang imam atau petugas pernikahan, tetapi para tamu yang menjadi saksi dan kalian membuat sumpah di depan mereka. Ini adalah konsep yang menarik dan dibandingkan dengan upacara Shinto/Kristen, kedua mempelai memiliki lebih banyak kebebasan dan para tamu juga turut berpartisipasi serta memiliki peran dalam upacara tersebut, termasuk saat menikah online.
Remote wedding dapat dilakukan melalui fasilitas internet dan kalian memiliki lebih banyak kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkan, serta untuk beberapa hal dapat menghemat anggaran pernikahan. Kalian dapat menyiapkan semua sendiri dengan sederhana, atau jika kalian membutuhkan bantuan, remote wdding organizer juga siap untuk membantu mengatur acara menikah online impian kalian.
Melalui remote wedding organizer kalian dapat mendiskusikan sistem pengiriman makanan dan sebagainya. Resepsi dapat dilakukan sambil makan dan kalian bahkan dapat memesan hidangan tradisional dan souvenir untuk para hadirin dengan mengirimkannya ke rumah mereka sebelum upacara dimulai. Saya yakin para tamu pasti akan senang! Anda dapat memeriksa Situs Web Resmi Remote Wedding jika kalian tertarik melihat informasi lebih lanjut tentang layanan ini. (Hanya untuk di negara Jepang)
Apa yang kalian pikirkan tentang menikah online? Apakah itu menarik atau kalian lebih suka menunggu sampai semuanya selesai sehingga kalian dapat menyelenggarakannya di tempat yang tepat?