Berita Jepang | Japanesestation.com
 

Walaupun industri otomotif Jepang termasuk yang digdaya di dunia, masyarakatnya sendiri justru kebanyakan memilih naik kendaraan umum, terutama di kota-kota besar. Kendaraan umum menjadi pilihan masyarakat Jepang karena antusiasme masyarakatnya untuk berhemat, seperti yang pernah diulas di artikel sebelumnya. Meskipun demikian, industri otomotif Jepang tetap pantang menyerah untuk membesarkan hati masyarakatnya agar mereka mengendarai mobil dan akhirnya membeli produk mereka.

JS-4.jpg JS-1.jpg
1. Layanan Pengguna Mobil

Industri otomotif seperti Toyota memposisikan diri sebagai perusahaan mobilitas dengan memberikan layanan agar bertransformasi dari pemilik menjadi pengguna yang mulai diberlakukan dari daerah Tokyo pada awal 2019. Salah satu layanannya adalah fasilitas pembayaran rutin seperti pembayaran pajak, asuransi, serta perawatan kendaraan oleh dealer yang tarifnya sudah flat. Selain itu sistem pembayarannya juga dibuat berdasarkan kebutuhan dan gaya hidup pelanggan.

15123419_1795940327312036_2138498814590771625_o.jpg 181218-01_02-source-source.jpg
2. Car Sharing

Setidaknya beberapa pemain besar seperti Toyota dan Nissan memfasilitasi car sharing yang ditargetkan untuk pemakaian singkat. Namun masing-masing pelaksanaannya berbeda, seperti Toyota yang hanya menyuplai unit mobil rentalnya ke provider car sharing, sedangkan Nissan punya provider sendiri yaitu e-share mobi yang hanya menyediakan mobil listrik Nissan LEAF. Perbedaan car sharing dengan sewa mobil biasa pada umumnya adalah car sharing tarifnya bisa dihitung untuk per 15 menit sedangkan sewa mobil biasa untuk pemakaian antara 6 hingga 24 jam.

51048593_2068620813225689_6198512697261162496_n.png
3. Pembuatan Mobil yang Memikat Masyarakat untuk Mengendarainya

Tentunya harus didukung oleh pembuatan mobilnya itu sendiri agar memikat masyarakat Jepang untuk mengendarainya dan setiap manufaktur memiliki gaya yang berbeda-beda. Pembuatan mobil tersebut mencakup desain eksterior-interior serta engineering yang menyeluruh agar nikmat ketika dikendarai. Industri otomotif tersebut juga berupaya membantu pengemudi agar berkendara dengan aman seperti sistem keselamatan preventif.

design_gallery2_large.jpg JS-2.jpg
4. Pembuatan Mobil yang Ramah Lingkungan

Selain memikat untuk dikendarai, industri otomotif Jepang juga berupaya membuat mobil yang ramah lingkungan karena akan berpengaruh pada keringanan pajak ketika membeli sebuah mobil baru. Aspek ramah lingkungan tersebut antara lain emisi gas buang dan efisiensi BBM dengan sertifikasi dari kementerian yang stikernya biasa ditempel di kaca belakang. Mobil ramah lingkungan sebetulnya membantu pengguna mobil agar dapat menghemat bahan bakar lantaran mahalnya harga BBM di Jepang.