Brasil tidak hanya Amazon atau Pantai Ipanema yang penuh gadis latin berbikini. Sao Paulo punya kampung Jepang yang unik bernama Japanese Town. Melancong ke tempat ini, serasa bukan di negerinya Neymar Jr.
Memasuki kawasan Liberdade, yang artinya kira-kira 'Kebebasan', di Se, Sao Paulo, nuansa Asia akan langsung terasa kental. Tak heran, Liberdade memang merupakan Japanese Town di Sao Paulo ini. detikTravel mampir ke kawasan ini di sela liputan Piala Dunia 2014 di Brasil. Kawasan Liberdade, dapat diakses dengan Metro (kereta bawah tanah) dan punya nama stasiun sama dengan wilayah tersebut. Nuansa Asia terasa bukan cuma dari tulisan-tulisan Jepang yang menghiasi toko-toko di sini melainkan juga dari orang-orang yang berlalu lalang. Selain itu lampu-lampu penerangan di sini pun bercirikan Jepang. Uniknya, bahkan lampu penyeberangan jalan untuk pejalan kaki pun bukan cuma bulat merah dan hijau tapi juga diberi bentuk kuil ala Jepang.
Nuansa Jepang kian terasa jika menelusuri Liberdade ke arah "pintu masuk" resmi kawasan ini. Di sana terdapat sebuah torii, semacam gapura yang biasa terdapat di pintu masuk menuju kuil Shinto, berwarna merah setinggi kurang lebih delapan meter.
Keberadaan orang-orang Jepang di kawasan ini sendiri konon dimulai sejak tahun 1912. Para imigran itu kemudian terus tumbuh menjadi sebuah komunitas, yang kini menjelma jadi J-Town seluas 3,7 km2 di Liberdade. Di hari kerja, kawasan ini turut diramaikan oleh para pekerja yang ingin santap siang di sejumlah restoran Asia yang memang berserakan di kanan-kiri jalan. Sedangkan pada akhir pekan jalanan akan diramaikan oleh tenda-tenda mungil yang menjajakan banyak hal, mulai dari penganan, mainan-mainan kecil, dan berbagai suvenir.
Pada saat-saat tertentu kawasan ini juga bisa diramaikan oleh festival-festival kebudayaan Jepang (matsuri), sampai yang kontemporer macam cosplay. Wisatawan yang menonton Piala Dunia, banyak juga yang mampir ke tempat ini saat jeda pertandingan tim favoritnya.